Di Ohio, Biden mengulangi pesan penting dalam kampanyenya dengan mengatakan kepada pemilih bahwa pemilu itu terkait dengan jiwa Amerika.
Ia mengatakan sudah saatnya Trump "berkemas dengan koper-kopernya" dan mengatakan, "kita sudah lelah dengan cuitannya, kemarahan, kebencian, kegagalan dan, tidak bertanggung jawab."
Baca juga: Mengenal Sosok Istri Joe Biden, Jill Biden: Guru dan Istri Mantan Wapres Bakal Ibu Negara AS
Di Traverse City, ia meminta dukungan dari warga kulit hitam Amerika.
Trump kemudian menuju Grand Rapids, Michigan untuk kampanye terakhir, kota terakhir yang sama yang ia singgahi dalam pemilu 2016.
Trump dan tim kampanyenya telah mengatakan akan menuntut dan mencegah negara bagian penting Pennsylvania menghitung suara dari pos, tiga hari setelah pemilu.
Mahkamah Agung AS telah mengizinkan pengadilan untuk memperpanjang batas waktu namun sejumlah hakim konservatif mengatakan kasus itu masih mungkin dipertimbangkan lagi setelah pemilihan presiden.
Kasus legal terkait hasil pemilu juga mulai terjadi di Minnesota, North Carolina dan Texas.
Diiperlukan beberapa hari untuk menghitung hasil pemilihan presiden Amerika Serikat, namun biasanya cukup jelas siapa pemenang pada dini hari keesokan harinya.
Pada 2016, Donald Trump tampil di New York pada sekitar pukul 03:00 pagi waktu setempat untuk menyampaikan pidato kemenangan di depan para pendukungnya.
Namun dalam pemilu kali ini, para pejabat telah memperingatkan hasilnya mungkin lebih lama, mungkin berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu karena lonjakan tajam dalam surat suara yang dikirim lewat pos.
Terakhir kali hasil tak begitu jelas sampai setelah pemilu adalah pada 2000. Pemenangnya baru dipastikan oleh Mahkamah Agung satu bulan kemudian.
Trump akan menjadi tuan rumah pada malam pemilu di dalam Gedung Putih dengan sekitar 400 tamu yang diundang.
Sementara sekitar 10.000 pengunjuk rasa diperkirakan akan berkumpul Selasa (03/11) malam di Black Lives Matter Plaza dan di taman tidak jauh dari Gedung Putih, menurut CBS News.