News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Donald Trump Galang Dana Rp 852,6 Miliar Untuk Gugat Hasil Pemilu AS

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC -- Donald Trump mulai mengumpulkan dana sebesar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp 852,6 miliar sebagai biaya proses hukum untuk menggugat hasil pemilihan presiden AS.

Gugatan dipersiapkan setelah penghitungan hasil pemilihan, rival Trump, Joe Biden terus memimpin dan mendekati pada kemenangan.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian setelah pemilihan pada Selasa (3/11/2020), ketika saingannya dari Demokrat, Joe Biden semakin dekat untuk memenangkan Gedung Putih.

Biden terus memperluas keunggulannya di negara bagian medan pertempuran.

"Mereka menginginkan 60 juta dollar AS," kata seorang donor dari Partai Republik pada pada Jumat (7/11/2020), yang menerima permohonan dari tim kampanye dan Komite Nasional Republik (RNC), Melansir dari Reuters pada Sabtu (6/11/2020), dua sumber lain yang mengetahui kasusnya mengatakan bahwa tim kampanye menginginkan sebanyak 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) untuk komite penggalangan dana bersama dan RNC.

Baca juga: Pilpres AS: Facebook Blokir Grup yang Menyerukan Angkat Senjata untuk Dukung Donald Trump

Baca juga: Selamat Datang Presiden Joe Biden

Langkah itu menjadi sebuah tanda dari skala perjuangan hukum dari tim kampanye Trump, yang diperkirakan akan meningkat.

Ketiga sumber berbicara kepada Reuters tentang permintaan uang dengan syarat pernyetaan identitas anonim, karena sensitivitas masalah tersebut.

Penggalangan dana dilakukan ketika tim kampanye Trump dan Biden bersiap untuk pertempuran hukum yang berpotensi berlarut-larut.

Sejak pemungutan suara berakhir pada Selasa, tim kampanye Trump telah mengirimkan email dan permintaan teks permohonan tentang tuduhan permainan curang dan pencarian dana.

Namun, sebagian dari uang yang dikumpulkan untuk membayar hutang kampanye selama pilpres AS.

Trump memulai kontestasi politik itu dengan finansial yang kuat, tapi mengakhiri kampanyenya dengan berjuang untuk mengimbangi hasil penggalangan dana kampanye Biden yang melimpah.

Baca juga: Ungguli Donald Trump di Pilpres AS, Joe Biden Buka Suara, Yakin Menang: Angka-angka Itu Jelas

Seorang penasihat Trump menggambarkan strategi litigasi kampanye sejauh ini kacau, tidak terorganisir dan "merugikan presiden."

Tamparan untuknya Penasihat tersebut, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa tim Trump tampaknya terkejut dengan hasil pemilihan dan tidak siap untuk melakukan pertarungan hukum.

Tuntutan hukum tim kampanye Trump telah kalah dalam putusan pengadilan di beberapa negara bagian yang diperebutkan dengan ketat, seperti Georgia dan Nevada.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini