Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan negara bagiannya kemungkinan akan melakukan penghitungan ulang suara Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020.
Dilansir CNN dan Associated Press (AP), Sabtu (7/11/2020), untuk saat ini perolehan suara petahana Presiden AS Donald Trump dan pesaingnya Joe Biden masih 'terlalu ketat untuk ditetapkan'.
Dengan perkiraan sekitar 5 juta suara yang diberikan pemilih di Georgia, Raffensperger mengatakan selisih suara dua kandidat akna mencapai 'beberapa ribu' suara.
"Fokus dari kantor kami dan para pejabat pemilu distrik, untuk saat ini, tetap pada memastikan bahwa setiap suara sah dihitung dan dicatat secara akurat," ujar Raffensperger, dilansir CNN, Sabtu (7/11/2020)
"Dengan selisih sekecil itu, kemungkinan akan ada penghitungan ulang di Georgia," imbuhnya.
Baca juga: Masih Kesal Biden Unggul, Trump Ingatkan Jangan Asal Klaim Jabatan Presiden: Proses Hukum Baru Mulai
Baca juga: Unggul di Pennsylvania, Ketua DPR AS Sebut Biden Presiden Terpilih
Adapun hingga kini proses penghitungan suara di Georgia masih berlangsung. Dilaporkan kurang dari 8.200 absentee ballots via pos masih harus dihitung.
Gwinnet County, yang berada di pinggiran Atlanta, disebut masih memiliki 4.169 surat suara yang masih harus dihitung. Begitu pula dengan sekitar 8.900 surat suara militer dan luar negeri jika diterima via pos paling lambat Jumat (6/11) sore waktu AS.
Berdasarkan data Associated Press, Biden unggul sementara dengan perolehan 2.456.017 suara atau setara 49,4 persen atas Trump dengan perolehan 2.451.793 suara atau setara 49,3 persen.
Disebutkan selisih suara keduanya mencapai 4.224 suara atau setara 0,08 persen dari total suara masuk saat ini yakni 98 persen.
Dilansir Associated Press, otoritas negara bagian Georgia akan melakukan penghitungan ulang suara apabila selisih Suara keduanya kurang dari 0,5 persen. Hal itu sesuai dengan aturan hukum negara bagian Georgia.
"Saat kita mendekati penghitungan akhir, kita bisa mulai melihat ke langkah berikutnya dengan selisih sekecil itu, akan ada penghitungan ulang di Georgia," kata Raffensperger. (CNN/AP)