TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) menyambut baik laporan Moderna Inc pada Senin (16/11/2020) bahwa vaksin ekperimentalnya efektif 94,5 persen.
Tetapi, WHO mengatakan, masih ada banyak pertanyaan terhadap vaksin eksperimental Moderna tersebut.
Mengutip Reuters, WHO juga memperingatkan, meski ada hasil positif dari eksperimental vaksin, sebaiknya dunia tidak berpuas diri.
Pejabat WHO mengatakan, jumlah vaksin nantinya tersedia akan sangat terbatas.
WHO menerangkan, persediaan untuk 2021 diprioritaskan bagi petugas kesehatan.
Baca juga: WHO: Vaksin Tidak Akan Otomatis Langsung Hentikan Pandemi Covid-19
Baca juga: Jerinx SID Komentari Tanggapan Jaksa Saat Sidang Kacung WHO, Kosong, Asal Jawab
"Meski kami terus menerima berita yang menggembirakan tentang vaksin Covid-19 dan tetap optimis dengan penuh kehati-hatian tentang potensi alat baru," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada jumpa pers.
"(Vaksin) akan tersedia beberapa bulan mendatang, saat ini kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika," tambahnya.
Untuk diketahui, 17 hari yang lalu, Dr Tedros terpapar virus corona.
Dia mengatakan, tidak memiliki gejala dan tidak perlu menjalani tes.
"Vaksin eksperimental Moderna Inc 94,5 persen efektif dalam mencegah COVID-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir," kata perusahaan itu pada Senin.
Dengan pengumuman terbaru ini, Moderna menjadi pembuat obat AS kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi harapan.
Baca juga: Jerinx SID Kutip Pernyataan Jokowi Saat Bacakan Pledoi atas Kasus Kacung WHO
Baca juga: Ucapkan Selamat ke Biden, WHO Harap Dapat Bekerjasama Erat Dalam Perangi Covid-19
Vaksin Pfizer
Sebelumnya, vaksin Pfizer Inc, yang juga lebih dari 90 persen efektif.
Saat ini, vaksin Pfizer tengah menunggu lebih banyak data keamanan dan tinjauan peraturan.