Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Pemerintah negara yang berminat terhadap vaksin virus corona (Covid-19) Moderna, harus membayar sekitar 25 hingga 37 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 354.550 hingga Rp 524.700 per dosis vaksin.
Pernyataan tersebut disampaikan CEO Moderna Stephane Bancel dalam sebuah wawancara dengan media Jerman Welt am Sonntag.
"Itu harga yang wajar, mengingat biaya yang harus ditanggung oleh sistem kesehatan, saat seseorang menjadi sakit parah karena Covid-19," kata Bancel.
Sementara itu, harga akhir per dosis nantinya akan tergantung pada ukuran pesanan.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (23/11/2020), bos perusahaan bioteknologi asal AS itu mengatakan bahwa perusahaannya tidak tertarik pada 'keuntungan maksimum'.
Ia pun membandingkan harga vaksin Covid-19 dengan vaksin influenza.
Moderna berencana memproduksi sekitar 20 juta dosis pada akhir tahun ini, dan sebagian akan didistribusikan ke Eropa tahun ini.
"Karena itu, biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara 10 hingga 50 dolar AS," jelas Bancel.
Moderna saat ini sedang merundingkan pasokan vaksin dengan Komisi Eropa.
Salah satu masalah utama yang akan disetujui oleh kedua belah pihak adalah biaya reservasi.
Meski sejauh ini belum ada kontrak yang ditandatangani, namun pembicaraan sedang memasuki tahap akhir.
Baca juga: Kelemahan Vaksin Covid-19 Pfizer Ketimbang Moderna Menurut Profesor Jepang
Menurutnya, ini hanya 'masalah hitungan hari' saja, hingga kesepakatan itu dapat diselesaikan.
Perlu diketahui, harga vaksin Moderna tidak banyak berubah sejak Agustus lalu, saat perusahaan yang berbasis di Massachusetts itu mengumumkan bahwa satu dosis vaksin akan dibanderol harga sekitar 32 hingga 37 dolar AS.
Moderna menekankan bahwa harga itu berada di bawah nilai sebenarnya dari vaksin tersebut.
Namun hal itu dimaksudkan untuk menjaga agar 'harga di masa pandemi' tetap lebih murah hingga virus dapat dikendalikan.
Kendati demikian, harga dari pesanan kecil terhadap vaksin Moderna bisa saja mencapai hampir dua kali lebih mahal dari kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh produsen obat AS Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech.
Pfizer dan BioNTech dikabarkan berencana untuk menetapkan biaya sekitar 20 dolar AS per dosis vaksin.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa Uni Eropa (UE) berencana untuk menyetujui vaksin Moderna serta vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech sebelum akhir tahun ini.
Sebelumnya, pada awal bulan ini, Moderna mengungkapkan bahwa vaksinnya menunjukkan efektivitas 94,5 persen melawan virus corona.
Tingkat kemanjurannya diklaim serupa dengan yang dijanjikan oleh Pfizer dan BioNTech.
Moderna juga mengumumkan rencana mereka untuk mengajukan kandidat vaksinnya ke Otorisasi Penggunaan Darurat di AS dalam beberapa pekan mendatang.