Konflik Suriah, Siapa Saja yang Berperang? Di Mana Posisi AS, Rusia, Iran, dan Turki?
Upaya pendongkelan Presiden Bashar Al-Assad oleh pemberontak Suriah telah membawa perang saudara Suriah kembali menjadi fokus.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Konflik Suriah, Siapa Saja yang Berperang? Di Mana Posisi AS, Rusia, Iran, dan Turki?
TRIBUNNEWS.COM - Perebutan Kota Aleppo dari tangan kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad oleh pemberontak Suriah telah membawa perang saudara Suriah kembali menjadi fokus.
Perebutan ini mengguncang garis depan peperangan yang telah tidak aktif selama bertahun-tahun dengan implikasi bagi wilayah tersebut dan sekitarnya, Reuters melaporkan.
Baca juga: Media Israel: Pasukan IDF Bersiap Masuk ke Suriah Antisipasi Jatuhnya Rezim Bashar al-Assad
Apa yang sedang terjadi?
Para pemberontak melancarkan serangan mendadak pada 26 November, menyerang dari wilayah utara dan barat laut Aleppo.
Mereka menyerbu kota tersebut pada 29-30 November, dan memaksa mundur pasukan pemerintah.
Ini adalah pertama kalinya kendali kota bergeser sejak 2016, ketika pasukan pemerintah, yang didukung Rusia dan Iran, mengalahkan pemberontak yang menguasai distrik timur Aleppo.
Para pemberontak telah menggenjot kemajuan posisi mereka di daerah selatan dan barat daya Aleppo, merebut wilayah di provinsi Hama.
Pemerintah Suraih berjanji untuk melawan.
Rusia, yang mengerahkan angkatan udaranya ke Suriah pada tahun 2015 untuk membantu Assad, melakukan serangan udara untuk mendukung tentara.
Ini menandai eskalasi konflik paling serius dalam beberapa tahun terakhir, menambah jumlah korban yang telah mencapai ratusan ribu orang sejak 2011, ketika perang meletus akibat pemberontakan Musim Semi Arab terhadap pemerintahan Assad.
Sejak saat itu, lebih dari separuh populasi sebelum perang yang berjumlah 23 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, sementara jutaan orang melarikan diri ke luar negeri sebagai pengungsi.
Siapakah pemberontaknya?
Serangan itu diprakarsai oleh Hayat Tahrir Al-Sham. Sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra, kelompok ini merupakan sayap resmi Al Qaeda dalam perang Suriah, hingga memutuskan hubungan pada tahun 2016.