Sekutu lama Trump sekaligus mantan Gubernur New Jersey dari Partai Republik, Chris Christie, menyebut tim hukum Trump 'memalukan secara nasional'.
Kritikan pedas itu muncul pasca hakim federal membatalkan gugatannya soal adanya kecurangan pemilih di negara bagian Pennsylvania.
Dalam opini pedas sepanjang 37 halaman, Hakim Distrik Matthew Brann menulis bahwa kampanye Trump mencoba mengeluarkan jutaan suara menggunakan "argumen hukum yang tegang tanpa alasan dan tuduhan spekulatif."
Baca juga: Putra Presiden AS Donald Trump Jr Positif Covid-19
Baca juga: Trump Pilih Main Golf dan Tinggalkan KTT G20 yang Bahas Pandemi Corona: Padahal Pandemi AS Terparah
"Saya telah menjadi pendukung presiden. Saya memilihnya dua kali. Tetapi pemilihan memiliki konsekuensi, dan kami tidak dapat terus bertindak seolah-olah sesuatu yang terjadi di sini tidak terjadi," kata sekutu lama Trump, Christie kepada pembawa acara This Week, George Stephanopoulous.
"Anda berkewajiban untuk menunjukkan bukti. Buktinya belum diserahkan."
Senator Pat Toomey dari Pennsylvania mengatakan kepada Trump untuk menerima hasil pemilu pada Sabtu lalu
Lantaran menurutnya, Trump telah "menghabiskan semua opsi hukum yang masuk akal untuk menentang hasil pemilihan presiden di Pennsylvania."
Setelah keputusan dari hakim Brann, Toomey juga mengakui kemenangan Biden.
Anggota Kongres dari Partai Republik, Fred Upton, dari Michigan mengatakan kepada CNN's Inside Politics bahwa "para pemilih telah berbicara" dan sudah waktunya bagi Trump untuk "bergerak maju."
Sementara itu, mantan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton, menyebut perilaku presiden itu tidak bisa dimaafkan.
"Kami membutuhkan semua pemimpin kami untuk keluar dan berkata, 'Pemilu sudah berakhir'," kata Bolton.
"Kami tidak sedang berbicara tentang hak abstrak Trump untuk menggunakan upaya hukumnya. Kami telah melewati itu."
Senator Kevin Cramer dari North Dakota mendesak Trump untuk memulai transisi ke pihak Biden.
"Saya lebih suka memiliki presiden yang memiliki lebih dari satu hari untuk bersiap jika Joe Biden, Anda tahu, akhirnya menang," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)