News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Vladimir Putin Nyatakan Siap Bekerja dengan Siapapun yang Jadi Presiden Amerika, tapi dengan Syarat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vladimir Putin - Presiden Rusia Nyatakan Siap Bekerja dengan Siapapun yang Jadi Presiden Amerika, tapi Dengan Syarat

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap untuk bekerja sama dengan siapapun yang menjadi presiden Amerika Serikat, tetapi dengan beberapa syarat.

Minggu (22/11/2020) waktu setempat seperti yang dikutip Reuters dari media Rusia, Putin akan mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres Amerika setelah semua formalitas umum diselesaikan.

Putin sejauh ini masih menahan komentarnya setelah Joe Biden diproyeksikan memenangkan Pilpres 2020.

Donald Trump sendiri masih berkutat dengan tuntutan hukum demi membalikkan kekalahannya dalam pemilu melawan Biden.

"Kami akan bekerja dengan siapapun yang dipercayai warga Amerika," ujar Putin dalam sebuah tayangan di televisi negara.

Baca juga: Vladimir Putin Ungkap Belum Siap Akui Joe Biden sebagai Presiden AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) ((Yuri Kadobnov/AFP/Getty Images))

Namun, sebelum itu, Putin ingin pemenang Pilpres harus diakui juga oleh lawannya atau partai oposisi.

Jika tidak, hasil final sudah harus dikonfirmasi sah secara hukum, ujar Putin.

Analis Rusia Sebut Vladimir Putin Derita Kanker dan Parkinson, Sempat Jalani Operasi Februari Lalu

Sementara itu, belum lama ini, Vladimir Putin dikabarkan menderita penyakit Parkinson dan juga kanker.

Seorang analis politik dari Rusia menyebut Presiden Vladimir Putin (68) menderita kanker, gejala penyakit Parkinson dan sempat menjalani operasi darurat pada Februari lalu.

Seperti yang dilansir The Sun, Valery Solovei juga menyebut Putin akan mundur sebagai presiden pada awal tahun baru.

Solovei sebelumnya memunculkan rumor Parkinson awal bulan lalu.

Kali ini ia menambahkan bahwa selain menderita gejala Parkinson, presiden juga tengah menjalani pengobatan akibat kanker.

Ia mengklaim memiliki sumber di Kremlin "yang berada di pusat pembuat keputusan."

Analis itu menyebut presiden memiliki dua masalah kesehatan, satu masalah psikonerorulogis dan lainnya masalah kanker.

Baca juga: 5 Pemimpin Dunia Masih Bungkam atas Kemenangan Joe Biden, Vladimir Putin hingga Kim Jong Un

Baca juga: Erdogan Telpon Putin: Gencatan Senjata di Nagarno-Karabakh adalah Langkah yang Tepat

Presiden Vladimir Putin tampak batuk-batuk saat diskusi yang disiarkan di TV - Analis Rusia Sebut Vladimir Putin Derita Kanker dan Parkinson, Sempat Jalani Operasi Februari Lalu (via The Sun)

"Jika ada yang tertarik dengan diagnosis pastinya, saya bukan dokter, dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkap masalah ini," ujarnya.

"Diagnosis kedua (kanker, red) jauh lebih berbahaya daripada diagnosis pertama karena Parkinson tidak mengancam keadaan fisik, tetapi hanya membatasi penampilan publik."

"Tapi ada diagnosis yang fatal."

"Berdasarkan informasi ini, orang akan dapat membuat kesimpulan tentang hidupnya, yang bahkan tidak memerlukan pendidikan kedokteran spesialis."

Solovei mengklaim Putin sempat menjalani operasi pada Februari lalu.

Seorang narasumber Rusia lainnya mengklaim operasi itu adalah operasi kanker perut.

Adanya beberapa celah dalam jadwal presiden diperkirakan saat itulah ia menjalani operasi.

Penampilan publik pertamanya setelah operasi yaitu meletakkan bunga di situs peringatan St Petersburg pada 19 Februari.

Siapa Valery Solovei?

Solovei adalah seorang ilmuwan politik dan sejarawan sekaligus mantan kepala Departemen Hubungan Masyarakat Institut Hubungan Internasional Moskow, salah satu universitas paling bergengsi di Rusia.

Ia meninggalkan jabatan itu tahun lalu karena ada "alasan politik".

Pada bulan September, Solovei ditahan bersama belasan orang lainnya setelah pawai di Moskow terkait penangkapan Sergei Furgal, seorang anggota partai oposisi dan gubernur wilayah Khabarovsk Krai saat itu.

Penerus Putin

Katerina Tikhonova (The Guardian)

Selain mengungkap kesehatan Putin, Solovei juga menambahkan klaim bahwa Putin mungkin sudah mempersiapkan pengganti dirinya, yaitu putrinya sendiri, mantan penari Katerina Tikhonova (34).

Mantan penari populer itu sekarang mempelopori inisiatif kecerdasan buatan baru yang besar.

Ia juga mengajukan diri untuk menjadi salah satu orang pertama yang menguji vaksin Covid-19, Sputnik V.

Mantan presiden Dmitry Medvedev (55), dan menteri pertanian Dmitry Patrushev (43), juga dikatakan termasuk di antara yang terdepan.

Awal mula spekulasi kesehatan Putin

Klaim kanker muncul setelah pengamat Kremlin mengatakan rekaman terbaru menunjukkan Putin memiliki kemungkinan gejala Penyakit Parkinson.

Awal pekan ini, Kremlin menyangkal lebih lanjut tentang masalah kesehatan Putin setelah sang presiden terlihat batuk-batuk selama pertemuan yang disiarkan televisi.

Presiden berjuang untuk menyelesaikan kalimatnya saat berbicara dengan pejabat tinggi tentang masalah ekonomi Covid-19.

Rekaman insiden itu kemudian diedit sehingga batuk Putin tampak tidak terlalu parah dalam versi yang diposting oleh kantornya.

Para analis juga mengklaim bahwa mantan kekasih presiden, Alina Kabaeva (37), sekarang memintanya untuk melepaskan jabatannya.

Pengamat yang mempelajari video baru-baru ini mencatat bahwa kaki presiden tampak bergerak terus-menerus dan dia tampak kesakitan sambil memegangi sandaran tangan kursi.

Jari-jarinya juga terlihat bergerak-gerak saat memegang pulpen dan menggenggam cangkir yang dikabarkan berisi koktail pereda nyeri.

Spekulasi bahwa 20 tahun masa pemerintahan Putin akan berakhir ketika undang-undang dirancang untuk menjadikannya senator seumur hidup ketika ia mundur.

Legislasi yang diperkenalkan oleh Putin sendiri sedang disahkan melalui parlemen untuk menjamin ia kebal hukum dan mendapat tunjangan negara sampai dia meninggal.

Solovei memperkirakan bahwa Putin akan segera menunjuk perdana menteri baru yang pada akhirnya dipersiapkan untuk menjadi penggantinya.

Staf presiden telah berulang kali meremehkan desas-desus bahwa Putin membuka jalan untuk keluar dari politik.

Putin sendiri secara rutin merilis foto-foto dirinya yang tampak bugar dan sehat dalam Action Man dengan pose berburu, menembak, menunggang kuda, dan bermain hoki es.

Juru bicaranya, Dmitry Peskov mengatakan tentang langkah senator seumur hidup:

"Ini adalah praktik yang diterapkan di banyak negara di dunia, dan ini cukup dibenarkan."

"Ini bukan inovasi dari sudut pandang praktik internasional."

Penyangkalan Kremlin

Sebelumnya, Kremlin mengeluarkan penolakan tegas setelah The Sun menyampaikan berita tentang klaim Solovei bahwa Putin menderita Parkinson awal bulan ini.

Juru bicara Dmitry Peskov menegaskan bahwa tidak ada rencana presiden untuk berhenti, menyebut bahwa sang presiden berada dalam kesehatan yang sangat baik.

Klaim barunya ini, bahwa Putin mengidap kanker dan telah menjalani operasi darurat, belum dikonfirmasi maupun disangkal.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini