Namun Menlu Iran menegaskan tindakan tersebut merupakan aksi teror bagi negaranya.
"Teroris membunuh seorang Ilmuwan terkemuka Iran hari ini, kepengecutan ini, dengan indikasi serius ada peran dari Israel, menunjukkan sikap para pelaku yang putus asa. Iran menyerukan kepada komunitas internasional, terutama Uni Eropa untuk mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan dan mengutuk tindakan teror negara ini (Israel)," cuit Zarif dalam akun Twitternya.
Fakhruzadeh diduga menjalankan program nuklir AMAD Iran, yang seharusnya dihentikan pada 2003 lalu.
Meskipun Israel dan negara-negara barat lainnya terus mencurigai bahwa program nuklir ini masih dijalankan.
Iran memang telah lama mempertahankan program nuklirnya hanya untuk memenuhi kebutuhan layanan sipil seperti pembangkit listrik.
Negara di Timur Tengah ini dan situs nuklirnya pun terus mendapatkan pemantauan oleh Badan Energi Atom Internasional.
Bahkan di bawah pemerintahan Trump, AS telah mempertahankan kecurigaan bahwa Iran terus mengembangkan kemampuan nuklir mereka.