News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Jadi Pengikut Trump, Dimana Bolsonaro Akan Berdiri Jika Biden Pimpin AS?

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tayangan dari TV Brasil menampilkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker saat diwawancarai wartawan di istana kepresidenan Planalto Palace di Brasilia, pada Selasa (7/7/2020). Di hari itu Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, tapi mengaku dirinya baik-baik saja serta hanya mengalami gejala ringan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Selama dua tahun terakhir, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menemukan 'pasangan idealnya' pada diri Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Seperti kata pepatah 'butuh dua orang untuk menari tarian tango'.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (30/11/2020), Bolsonaro memang telah mengikuti 'selangkah demi selangkah' jejak Trump, bahkan meskipun saat ia sedang tidak melayani kepentingan terbaik untuk negaranya.

Baca juga: Presiden Brasil Klaim Punya Sumber Info Soal Banyaknya Penipuan dalam Pemilu AS

Hal ini yang membuatnya mendapatkan julukan 'Tropical Trump'.

Namun saat Trump meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2020, lalu presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden mengambil alih kebijakan lingkungan dan luar negeri AS, di mana Bolsonaro akan berdiri?

Mantan Duta Besar Brasil untuk AS Rubens Ricupero mengatakan bahwa Bolsonaro akan 'berdiri sendiri'.

"Ia akan berdiri sendiri, karena ia kehilangan panutannya dan satu-satunya sekutu kuatnya di dunia," kata Ricupero.

Baca juga: Presiden Brasil Ogah Ikut Vaksinasi Corona Padahal Pernah Terpapar Covid

Menurut Ricupero, Bolsonaro hanya memiliki hubungan baik dengan Trump, bukan pemimpin negara lainnya.

"Sedangkan dengan negara lainnya seperti Uni Eropa, Prancis, Jerman, China, hubungannya buruk. Dan ia memulai hubungannya dengan Presiden terpilih AS Joe Biden dengan langkah yang salah," tegas Ricupero.

Beberapa pekan setelah Biden mengalahkan Trump dalam pemilihan AS, Bolsonaro masih belum mengakui kemenangan mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama itu.

Bolsonaro memang telah menjelaskan bahwa ia menyimpan dendam terhadap presiden terpilih AS itu atas komentar yang dilontarkan selama debat pertama calon presiden.

Saat itu Biden memang berbicara tentang bagaimana ia berencana untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Selain itu, Biden juga menawarkan bantuan untuk mengumpulkan dana sebesar 20 miliar dolar AS demi mendukung Brasil dalam memerangi kebakaran hutan di Amazon.

Biden juga menegaskan bahwa Brasil dapat menghadapi sanksi jika tidak menghentikan perusakan terhadap hutan hujan.

Pernyataan Biden pun ditanggapi Bolsonaro dengan balasan provokatif dalam pidato yang ia sampaikan 11 November lalu.

'Kami baru-baru ini melihat 'kandidat hebat' untuk kepala negara mengatakan bahwa 'jika saya tidak memadamkan api di Amazon, ia akan memasang 'penghalang komersial' terhadap Brasil," kata Bolsonaro.

Bolsonaro pun menyindir apa yang disampaikan Biden terhadap pemerintahannya, bahwa apa yang terjadi di Amazon tidak akan selesai hanya denga jalur diplomasi saja.

"Apa yang dapat kami lakukan untuk menghadapi ini? Diplomasi saja tidak akan berhasil, saat air liur habis, kita harus memiliki bubuk mesiu," tegas Bolsonaro.

Kendati demikian, saat Trump memiliki sedikit waktu untuk akhirnya mengakui hasil pemilihan dan memulai masa transisi formal ke pemerintahan Biden, Bolsonaro mungkin hanya memiliki sedikit pilihan selain mencoba mengambil cara diplomasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini