"Pemilu yang bebas dan adil adalah sumber kehidupan demokrasi kita," tulis Stephanos Bibas atas nama panel tiga hakim.
"Tuduhan ketidakadilan (merupakan hal) serius," katanya, ditkutip Tribunnews dari Reuters.
Bibas menambahkan, tuduhan yang dilayangkan tim kampanye Trump memerlukan bukti, tapi pengadilan tak menerima apa pun.
Baca juga: Donald Trump Dikabarkan Akan Gelar Kampanye Pilpres 2024 di Hari yang Sama saat Joe Biden Dilantik
Baca juga: Isyaratkan Bakal Tinggalkan Gedung Putih, Trump: Kami Seperti di Negara Dunia Ketiga
Tim kampanye Trump dinilai gagal meyakinkan hakim tentang kecurangan Pilpres AS di Michigan, Georgia, Arizona dan Nevada.
Pennsylvania mensertifikasi Biden, yang memenangkan negara bagian dengan 80.000 suara pekan ini.
Di bawah undang-undang Pennsylvania, kandidat yang memenangkan suara populer di negara bagian itu mendapatkan semua dari 20 suara elektoral.
Trump, seorang Republikan, telah menolak untuk menyerah kepada saingan Demokratnya dan terus mengklaim kecurangan Pilpres.
Trump sempat mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih, jika electoral college memilih Biden sebagai pemenang Pilpres AS pada 14 Desember 2020 mendatang.
3. Donald Trump Dikabarkan Akan Gelar Kampanye Pilpres 2024 di Hari yang Sama saat Joe Biden Dilantik
Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengadakan acara kampanye untuk pencalonan presiden 2024 yang akan berlangsung pada Hari Pelantikan Joe Biden.
The Daily Beast, mengutip sumber yang mengetahui percakapan tentang kemungkinan pencalonan Trump di 2024, melaporkan bahwa Trump sedang menyusun strategi ke depan setelah dia mundur dari kursi kepresidenan.
Pembicaraan berkisar pada meluncurkan pencalonan lagi sebagai presiden dalam empat tahun setelah masa jabatan pertama Biden hampir berakhir.
"Ini akan menjadi keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk menjadi tuan rumah acara kampanye pada hari pelantikan Biden," tulis Carl Tobias, profesor hukum Universitas Richmond kepada Business Insider dalam pernyataan melalui email.