TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Seorang pria bermarga Wu membeli rumah baru di Distrik Qiaokou, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Setelah tiga tahun membeli rumah tersebut, Wu datang untuk memeriksa rumahnya dan dia menemukan hal yang tak terduga di dalamnya.
Melansir dari Eva.vn, Rabu (2/12/2020) pada tahun 2017, Wu menghabiskan hampir 6 juta yuan (Rp 12,8 miliar) untuk membeli rumah di Distrik Qiaokou, Kota Wuhan.
Pada tahun 2018, Wu secara resmi menyelesaikan semua dokumen namun karena dia harus pergi menjalankan pekerjaanya di tempat lain, dia memutuskan untuk tidak menempati rumah barunya.
Berselang tiga tahun kemudian, tepatnya pada 12 November 2020, Wu dan beberapa anggota keluarganya memutuskan untuk kembali ke rumah baru itu.
Tetapi mereka dikejutkan dengan sosok gadis yang keluar dari ruang tamu.
"Ketika saya pergi ke tengah ruang tamu, saya melihat seorang gadis keluar dari sana,” ujar Wu.
Di saat yang sama, ia juga mendengar suara air yang mengalir dari kamar mandi.
Baca juga: Kemenkeu Sebut Diantara Anggota G-20, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Terbaik di Bawah Tiongkok
“Pertama saya adalah berpikir apakah rumah saya bocor air atau tidak, ternyata bukan.
Lalu saya mendengar toilet disiram,” ujarnya.
Rupanya, Wu menemukan orang asing telah menempati rumahnya selama ini.
Setelah suara air di toilet, Wu bergegas memeriksa kamar lain tidur lainnya.
Ia terkejut bukan kepalang.
Ia menemukan kamar tidur barunya telah digunakan oleh orang lain.
Membeli rumah dengan uang belasan miliar, membuat Wu berang melihat rumahanya di tempat orang asing.
Siapakah Orang Asing Ini?
Wu sangat marah dan frustrasi, segera ia mengejar gadis itu untuk bertanya.
Baca juga: Kondisi Mobil Pengusaha Tekstil di Solo Setelah Dihujani 8 Peluru, Pelaku Pakai Pistol Walther
Jawaban gadis itu membuat Wu benar-benar tidak bisa berkata-kata.
Gadis ini mengatakan bahwa dia adalah kepala pengelola gedung.
Segera Wu dan keluarganya menuju ke lantai pertama gedung untuk menyelesaian kasusnya.
Seorang petugas kebersihan wanita dengan diam-diam memberi tahu Wu bahwa ada pembantu rumah tangga di gedung ini sering menyelinap masuk ke rumahnya.
Wu mengatakan bahwa, sejak rumah dikunci, pin kode di pintu tidak pernah ia ubah.
Ia menambahkan hanya dia dan pengelola gedung yang mengetahui pin kode tersebut.
Marah dan kesal, Wu menghubungi otoritas lokal dan media untuk menuntut keadilan bagi dirinya sendiri.
Namun, perusahaan pemilik gedung tersebut mengatakan bahwa Wu telah membuat tuduhan palsu.
Menurut penjelasan perusahaan, pada hari itu, pengurus rumah sendiri menemani Wu melihat-lihat isi rumah.
Mereka membuka pintu untuk masuk, tetapi Wu bersikeras melihat kepala pengelola gedung keluar dari rumahnya
Mengenai furnitur bekas dan rusak, perusahaan enggan mengomentarinya.
Mereka menjelaskan bahwa beberapa barang di kamar tidur Wu telah dipindahkan oleh staf pemeliharaan.
Ketika Wu meminta untuk bertemu dengan staf pemeliharaan gedung, perusahaan menolak.
Saat ini, Wu telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Cai Wei, kuasa hukum Wu, perilaku kepala pengelola gedung dan pengurus rumah tangga lainnya merupakan tindak pidana.
“Mereka telah melanggar kepemilikan rumah orang lain.
Jika mereka (perusahaan) tidak yakin siapa orang asing itu, mereka dapat memberi tahu polisi,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Beli Rumah Rp 12,8 Miliar tapi tak Ditempati, Saat Kembali Ada Sesosok Gadis dan Suara Air di Toilet