TRIBUNNEWS.COM - Sebuah sindikat perdagangan manusia, tepatnya bayi di Nigeria digerebek polisi, Selasa (1/12/2020).
Dilansir Al Jazeera, tempat yang disebut 'Pabrik Bayi' itu mempekerjakan para pria untuk menghamili wanita dan menjual bayinya.
Ada 10 orang yang berhasil diselamatkan polisi dari rumah bersalin ilegal, diantaranya empat anak dan enam wanita.
Sebanyak empat dari enam wanita itu sedang mengandung, jelas seorang jubir pada Rabu (2/12/2020).
Operasi penggerebekan itu dilakukan di sebuah 'Pabrik Bayi' di daerah Mowe, negara bagian Ogun barat daya.
Baca juga: PWI Pusat dan Astra International Hadirkan Tokoh Muda Inspirator Penggerak Tolak Human Trafficking
Baca juga: Catatkan Rekor, Bayi Lahir dari Embrio Beku yang Telah Berusia 27 Tahun
Sebelumnya, polisi telah mengadili seorang wanita yang terlibat dengan perdagangan manusia.
"Bertindak sebagai petunjuk, orang-orang kami menyerbu rumah bersalin ilegal dan menyelamatkan 10 orang, termasuk empat anak dan enam wanita, empat di antaranya sedang hamil," kata juru bicara polisi Abimbola Oyeyemi kepada kantor berita AFP.
Oyeyemi mengatakan, para wanita di sana mengaku kepada polisi bahwa pemilik 'Pabrik Bayi' mempekerjakan pria-pria.
Mereka bertugas menghamili para wanita, kemudian menjual bayi yang baru lahir untuk mendapat keuntungan.
Adapun yang disebut 'Pabrik Bayi' adalah klinik medis swasta berstatus ilegal.
Para wanita hamil ditampung di tempat itu.
Bahkan, di klinik abal-abal tersebut juga terjadi tawar-menawar penjualan bayi.
Dalam beberapa kasus, wanita muda ditahan dan diperkosa.
Kemudian setelah hamil dan melahirkan, bayi mereka dijual di pasar gelap.
Baca juga: Luffy Nadim Fahroni, Ini Arti Nama Unik Bayi yang Berasal dari Gabungan Tokoh Anime dan Menteri
Baca juga: Unik! Nama Bayi Ini Gabungan Tokoh Anime Terkenal dan Menteri di Indonesia
Oyeyemi mengatakan, dua tersangka, seorang pria disabilitas dan putri pemilik klinik, ditangkap.
"Pengelola utama tempat itu sedang dalam pelarian tetapi kami sedang meningkatkan upaya untuk menangkap dan membawanya ke pengadilan," katanya.
Oyeyemi mengungkapkan, pengelola sebelumnya telah ditangkap karena pelanggaran yang sama.
"Dia telah diadili karena perdagangan manusia setelah penangkapannya awal tahun ini, tetapi dia mendapat jaminan ketika kembali ke bisnis biasanya."
Penggerebekan polisi terhadap unit bersalin ilegal relatif umum di Nigeria, terutama di bagian selatan.
Dikutip dari Daily Mail, tahun lalu, 19 wanita hamil dan 4 anak diselamatkan dari pabrik bayi lain yang dicurigai di Nigeria.
Usia wanita hamil itu berkisar antara 15 hingga 28 tahun.
Penyelidik mengatakan pada saat itu bahwa anak-anak akan diperdagangkan.
Mereka dijual senilai Rp 19 juta untuk anak laki-laki dan Rp 13 juta untuk anak perempuan.
Mayoritas perempuan itu ditipu untuk meninggalkan desa dengan janji pekerjaan rumah tangga di Lagos.
Nahasnya sesampai di sana, mereka dipaksa untuk hamil dengan pria yang dipekerjakan 'Pabrik Bayi', jelas polisi.
Di sisi lain, beberapa wanita juga secara sukarela ikut bisnis perdagangan bayi itu karena percaya akan dibayar.
Namun nyatanya, mereka tidak pernah dibayar, menurut laporan tahun lalu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)