Presiden terpilih AS, Joe Biden dapat membalikkan penarikan Trump atau membuat penyesuaian lain untuk mencerminkan prioritas kontraterorismenya.
Militer AS juga hadir di negara tetangga Djibouti di Selat Bab al-Mandab.
Jenderal Angkatan Darat Stephen Townsend, kepala Komando Afrika AS, mengatakan dalam pernyataan tertulis, kontingen AS di Somalia akan "berkurang secara signifikan," tetapi dia tidak memberikan rinciannya.
"Pasukan AS akan tetap berada di kawasan itu dan tugas serta komitmen kami untuk mitra tetap tidak berubah," katanya.
"Tindakan ini bukan penarikan diri dan mengakhiri upaya kami, tetapi reposisi untuk melanjutkan upaya kami di Afrika Timur," tambahnya.
Baca juga: Menhan Prabowo Berkunjung ke Pentagon, Ini Hasil Kerjasama RI-AS
Baca juga: Pentagon Kirim Pasukan ke Suriah Pasca Bentrokan antara AS dan Militer Rusia
Bukan Akhir Kontraterorisme AS
Pentagon mengatakan penarikan di Somalia tidak menandai akhir dari upaya kontraterorisme AS di sana.
"Akibat keputusan ini, beberapa pasukan mungkin dipindahkan ke luar Afrika Timur," katanya.
"Namun, pasukan yang tersisa akan dipindahkan dari Somalia ke negara-negara tetangga, untuk memungkinkan operasi lintas batas oleh pasukan AS dan mitra untuk mempertahankan tekanan terhadap organisasi ekstremis brutal yang beroperasi di Somalia," paparnya.
"AS akan mempertahankan kemampuan untuk melakukan operasi kontraterorisme yang ditargetkan di Somalia, dan mengumpulkan peringatan dini dan indikator mengenai ancaman terhadap tanah air," tambahnya.
Ancaman yang ditimbulkan oleh al-Shabab dan tanggapan AS yang tepat telah menjadi masalah perdebatan yang meningkat di Pentagon.
Sebuah laporan pengawas Departemen Pertahanan pekan lalu mengatakan, Komando Afrika AS telah melihat "pergeseran definitif" tahun ini dalam fokus al-Shabab untuk menyerang kepentingan AS di kawasan itu.
Komando Afrika mengatakan al-Shabab adalah ancaman Afrika yang paling "berbahaya" dan "segera".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)