Cerita mereka tentang aksi baku tembak ini tampaknya bertentangan dengan klaim pejabat Iran bahwa Fakhrizadeh dibunuh oleh senjata produksi Israel yang dikendalikan dari jarak jauh.
Pengamat melihat klaim ini sebagai cara bagi rezim Iran untuk menghindari tanggung jawab karena tidak bisa mencegah pembunuhan dan tidak menangkap para pembunuh Fakhrizadeh.
Aksi pembunuhan keji tersebut akan semakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran jelang berakhirnya masa jabatan Presiden AS Donald Trump.
Fakhrizadeh merupakan seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang dituding AS sebagai organisasi teroris.
Nyaris satu dekade lalu, Israel telah lama dicurigai melakukan serangkaian pembunuhan terarah terhadap Ilmuwan nuklir Iran, terkait upaya mereka dalam membatasi program senjata nuklir Iran.
Namun belum ada komentar resmi terkait tudingan tersebut.
Terkait dampak dari serangan terhadap Fakhrizadeh dan tudingan Iran kepada Israel, pejabat negara zionis itu pun telah memperingatkan warganya yang bepergian ke luar negeri, bahwa mereka mungkin saja menjadi sasaran serangan teror Iran setelah pembunuhan itu.