Pencalonan Lloyd Austin juga mendapat tentangan dari beberapa ahli keamanan nasional.
Mereka menyatakan keprihatinan tentang keseimbangan kekuatan sipil-militer di Pentagon di bawah pensiunan jenderal lainnya.
"Dari perspektif hubungan sipil-militer, ini sepertinya ide yang buruk," cuit Rosa Brooks, seorang profesor Universitas Georgetown dan mantan pejabat Pentagon.
Diketahui, Brooks menulis sebuah op-ed di The New York Times menyerukan agar seorang wanita dipilih sebagai Menteri Pertahanan.
Banyak kerusakan selama era Trump. Terutama setelah Mattis, Kelly, McMaster, Flynn, menempatkan bintang IV yang baru saja pensiun, betapapun hebatnya ini merupakan pesan yang paling buruk," tambahnya.
Baca juga: Ini yang Dibahas Plt Menteri Pertahanan AS saat Bertemu Prabowo Subianto
Profil Singkat Lloyd Austin
Selain kulit hitam pertama memimpin Pentagon, Lloyd Austin juga Wakil Kepala staf Angkatan Darat kulit hitam pertama.
Pada 2013, Presiden Barack Obama menunjuk Lloyd Austin untuk menjalankan Komando Pusat.
Lloyd Austin bertanggung jawab atas semua operasi militer AS di Timur Tengah.
Di mana Lloyd Austin mengawasi operasi melawan ISIS ketika mengambil alih sebagian besar Irak dan Suriah pada 2014.
MSNBC menulis, Lloyd Austin menghadapi pertanyaan yang sangat sulit pada 2015 tentang peran pelatihan pasukan militer AS di Suriah untuk melawan ISIS, selama perang saudara di negara itu.
Lloyd Austin mengakui bahwa AS menghabiskan sekitar 500 juta dolar Amerika, tetapi hanya melatih segelintir militan.
Lloyd Austin pensiun setelah 41 tahun mengabdi pada militer (2016).
Dia kemudian bergabung dengan Dewan Direksi Raytheon Technologies, salah satu kontraktor Pentagon terbesar dan berpotensi menjadi titik temu di antara anggota parlemen progresif.
Lloyd Austin juga di dewan Nucor, produsen baja terbesar di Amerika, serta perusahaan perawatan kesehatan Tenet.
Dia adalah wali dari Carnegie Corporation of New York, sebuah yayasan filantropi.
Catatan publik menunjukkan bahwa Lloyd Austin memiliki perusahaan konsultannya sendiri, Austin Strategy Group, LLC di Great Falls, Va.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)