TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk pensiunan Jenderal Angkatan Darat Bintang IV (AD) AS Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan.
Tiga orang narasumber yang mengetahui tentang keputusan Joe Biden mengonfirmasi hal ini.
Mengutip Politico, jika sudah ditetapkan, Lloyd Austin akan menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin Pentagon.
Lloyd Austin merupakan mantan Perwira Bintang IV yang memimpin divisi Angkatan Darat dalam pertempuran dan orang pertama yang mengawasi seluruh operasi.
"Pengumuman Lloyd Austin bisa datang secepatnya pada Selasa pagi (8/12/2020)," ungkap narasumber yang mengetahui rencana pemilihan pemimpin Pentagon itu pada Senin (7/12/2020).
Sebelum pensiun, Lloyd Austin menjalankan Komando Pusat AS pada 2016.
Baca juga: Laporan Pentagon yang Bocor Ungkap Foto Kubus Perak Misterius di Atas Atlantik
Baca juga: AS Siap Jual Jet Tempur F-35 ke UEA, Pentagon Janjikan Ini ke Israel
Kandidat Terkuat Posisi Menteri Pertahanan AS
Nama Lloyd Austin muncul sebagai kandidat papan atas Menteri Pertahanan AS dalam beberapa hari terakhir.
Lloyd Austin pun dipandang sebagai calon yang paling tepat untuk jabatan Menteri Pertahanan AS.
Michèle Flournoy, mantan Kepala Kebijakan Pentagon era Obama, awalnya dipandang sebagai pelopor.
Tetapi namanya tidak ada dalam peluncuran anggota kunci tim Keamanan Nasional Biden dua minggu lalu.
Biden berada di bawah tekanan untuk menominasikan orang kulit hitam menjadi pejabat di Kementerian Pertahanannya.
Beberapa narasumber yang mengetahui soal ini mengatakan, Biden memilih Lloyd Austin setelah mempertimbangkan mantan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson untuk pekerjaan itu.
"Jenderal Lloyd Austin memiliki kredensial yang sempurna mengingat karir militernya dan akan menjadi Menteri Pertahanan luar biasa untuk departemen tersebut," kata Rep. Bennie Thompson kepada POLITICO Senin pagi (7/12/2020).
Seseorang yang akrab dengan keputusan Biden mengatakan, presiden terpilih AS itu memilih Lloyd Austin karena dia dihormati di seluruh militer.
Baca juga: Menhan Prabowo Berkunjung ke Pentagon, Ini Hasil Kerjasama RI-AS
Biden Kenal Sosok Lloyd Austin
Joe Biden juga mempercayai Lloyd Austin, karena mereka bekerja sama ketika Biden menjabat sebagai Wakil Presiden dan memiliki portofolio kebijakan luar negeri yang besar.
Presiden terpilih AS itu juga tertarik pada aspek pencatatan sejarah dari pencalonan Lloyd Austin dan pengalaman logistiknya yang mendalam.
"Pengalaman Lloyd Austin terbukti penting karena militer membantu mendistribusikan vaksin virus corona," kata orang itu.
"Biden menawari Lloyd Austin jabatan Menteri Pertahanan AS pada Minggu (6/12/20200 dan dia menerimanya pada hari yang sama," orang itu menambahkan.
Lloyd Austin menolak berkomentar melalui juru bicara.
Seorang juru bicara tim transisi Biden juga menolak berkomentar.
Joe Biden dan Lloyd Austin saling mengenal selama penarikan Irak pada era pemerintahan Obama.
Saat itu, Joe Biden memimpin kebijakan Irak dan Lloyd Austin menjabat sebagai Komando Jenderal terakhir pasukan AS di Irak.
Dalam posisi itu,Lloyd Austin memainkan peran kunci dalam gelombang kekuatan yang dimulai pada 2007 dan bertanggung jawab atas penarikan pasukan tempur AS pada 2011.
Baca juga: Tarik Tentara AS dari Irak, Trump Buka Celah Serangan Terbuka Iran
Pencalonan Lloyd Austin Ditentang Beberapa Pihak
Politico menulis, pencalonan Lloyd Austin mungkin akan mendapat masalah di Capitol Hill.
Lloyd Austin membutuhkan pembebasan dari Kongres untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Pencalonan Lloyd Austin juga mendapat tentangan dari beberapa ahli keamanan nasional.
Mereka menyatakan keprihatinan tentang keseimbangan kekuatan sipil-militer di Pentagon di bawah pensiunan jenderal lainnya.
"Dari perspektif hubungan sipil-militer, ini sepertinya ide yang buruk," cuit Rosa Brooks, seorang profesor Universitas Georgetown dan mantan pejabat Pentagon.
Diketahui, Brooks menulis sebuah op-ed di The New York Times menyerukan agar seorang wanita dipilih sebagai Menteri Pertahanan.
Banyak kerusakan selama era Trump. Terutama setelah Mattis, Kelly, McMaster, Flynn, menempatkan bintang IV yang baru saja pensiun, betapapun hebatnya ini merupakan pesan yang paling buruk," tambahnya.
Baca juga: Ini yang Dibahas Plt Menteri Pertahanan AS saat Bertemu Prabowo Subianto
Profil Singkat Lloyd Austin
Selain kulit hitam pertama memimpin Pentagon, Lloyd Austin juga Wakil Kepala staf Angkatan Darat kulit hitam pertama.
Pada 2013, Presiden Barack Obama menunjuk Lloyd Austin untuk menjalankan Komando Pusat.
Lloyd Austin bertanggung jawab atas semua operasi militer AS di Timur Tengah.
Di mana Lloyd Austin mengawasi operasi melawan ISIS ketika mengambil alih sebagian besar Irak dan Suriah pada 2014.
MSNBC menulis, Lloyd Austin menghadapi pertanyaan yang sangat sulit pada 2015 tentang peran pelatihan pasukan militer AS di Suriah untuk melawan ISIS, selama perang saudara di negara itu.
Lloyd Austin mengakui bahwa AS menghabiskan sekitar 500 juta dolar Amerika, tetapi hanya melatih segelintir militan.
Lloyd Austin pensiun setelah 41 tahun mengabdi pada militer (2016).
Dia kemudian bergabung dengan Dewan Direksi Raytheon Technologies, salah satu kontraktor Pentagon terbesar dan berpotensi menjadi titik temu di antara anggota parlemen progresif.
Lloyd Austin juga di dewan Nucor, produsen baja terbesar di Amerika, serta perusahaan perawatan kesehatan Tenet.
Dia adalah wali dari Carnegie Corporation of New York, sebuah yayasan filantropi.
Catatan publik menunjukkan bahwa Lloyd Austin memiliki perusahaan konsultannya sendiri, Austin Strategy Group, LLC di Great Falls, Va.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)