TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Perusahaan komunikasi Incostrat didirikan Emma Winberg, istri James Le Mesurier, pendiri kelompok White Helmets.
Incostrat memiliki hubungan kuat dengan Kantor Persemakmuran Inggris (FCO), dan menerima begitu banyak dana untuk kampanye di wilayah konflik Suriah.
Kiprah Incostrat mulai terbuka saat 'hacktivist' Anonymous membocorkan sejumlah besar file FCO. Bocoran data mengungkap perang informasi rahasia Inggris terhadap Suriah selama bertahun-tahun.
Tujuan utama di balik semua inisiatif itu adalah mengguncang pemerintah Bashar Assad. Propaganda itu bertujuan meyakinkan warga Suriah, warga barat, pemerintah asing, dan badan internasional.
Narasi yang dibangun, Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army) adalah alternatif sah sebagai oposisi Suriah. Informasi itu membanjiri media di seluruh dunia.
Baca juga: James Le Mesurier, White Helmets, dan Kiprahnya di Balik Konflik Suriah
Baca juga: Presiden Suriah Bashar Assad: Perang di Suriah Belum Berakhir, White Helmets Itu Teroris
Dalam satu dokumen, Incostrat membual secara diam-diam telah memulai acara untuk menciptakan efek media dan menggunakan media untuk membuat acara.
Contoh strategi ganda ini, perusahaan membuat mata uang tiruan Suriah dalam tiga denominasi, dan mengkampanyekan warga Suriah agar berada di sisi yang benar dalam sejarah versi mereka.
Kampanye tersebut dimaksudkan untuk memastikan opini internasional tetap tertuju pada Assad, pada saat perhatian media telah bergeser hampir secara eksklusif ke arah ISIS.
Beberapa suara berpengaruh menyerukan kerja sama dengan rezim Suriah untuk memerangi ISIS.
"Uang kertas itu akan diselundupkan ke bagian Suriah yang dikuasai rezim begitu izin resmi telah disahkan pejabat (pemerintah Inggris)," kata file yang dibocorkan Anonymous tersebut.
“Kami akan melibatkan media internasional untuk membuat cerita seputar peristiwa tersebut ... Pesan kepada rezim (adalah) terselubung tetapi perlawanan aktif terus berlanjut.”
Data lain menunjukkan Incostrat memproduksi kartu pos, poster, dan laporan untuk menggambarkan kesamaan perilaku pemerintah Assad dan ISIS.
Mereka juga terus mengembangkan teori konspirasi ada hubungan laten antara pemerintah Assad dan kelompok ISIS.
Incostrat juga menyediakan juru bicara Suriah yang dapat dipercaya, berbahasa Arab-Inggris, kepada media untuk melanjutkan pesan kampanye mereka.