Tetapi Julian Zelizer, seorang profesor sejarah politik di Universitas Princeton, mengatakan selalu ada kemungkinan bahwa beberapa pemilih akan melanggar janji mereka, meskipun itu tetap tidak mungkin.
"Kami mungkin punya beberapa," katanya.
"Mengingat jenis klaim yang dilemparkan presiden dan loyalitas buta partai, ini bisa terjadi. Tetapi seperti yang telah kita lihat, sebagian besar dunia politik tidak menanggapi presiden dengan mengikuti jejaknya."
2. Apa yang akan dilakukan Trump saat Electoral College memproses hasil Pilpres pada hari Senin?
Meski pemungutan suara Electoral College hari Senin kemungkinan akan mempersempit peluang Trump dan tim hukumnya untuk membalikkan hasil pemilu, Trump dan timnya kemungkinan akan terus melanjutkan gugatan dengan klaim kecurangan pemilih yang meluas.
Trump telah sibuk di Twitter minggu ini menggembar-gemborkan klaim kecurangan pemilih.
Selain itu, Trump kemungkinan akan mendapatkan dorongan moral ketika diperkirakan ribuan pendukungnya turun ke Washington selama akhir pekan untuk mendukung gugatan hukumnya.
Trump mengatakan akhir bulan lalu bahwa dia akan meninggalkan jabatannya jika Biden dipilih oleh Electoral College.
"Tentu saya akan meninggalkan Gedung Putih, dan Anda tahu itu," kata Trump saat ditanya wartawan di Gedung Putih.
"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit karena kami tahu ada penipuan besar-besaran," tambahnya.
Namun penasihat senior kampanye Trump Jenna Ellis mengesampingkan pemungutan suara 14 Desember dalam sebuah wawancara awal pekan ini.
Ia mengatakan bahwa 6 Januari, ketika Kongres menghitung suara dari delegasi negara bagian, adalah tanggal "yang paling penting".
3. Akankah proses ini mendapat perhatian lebih dari biasanya?
Para ahli mengatakan bahwa terakhir kali Electoral College menerima banyak perhatian adalah saat pemilu 2000 yang penuh gejolak, yang juga mendapat banyak tantangan hukum.