TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang melarang masuknya warga asing dari Inggris mulai Kamis (24/12/2020), setelah munculnya varian baru virus corona yang sangat menular.
Larangan ini diambil pemerintah Jepang di tengah tingginya kasus harian Covid-19.
Negara-negara di seluruh dunia juga sudah menutup perbatasan mereka ke Inggris pada Senin lalu, karena kekhawatiran tentang varian baru virus corona.
"Pemerintah akan mengambil langkah-langkah pengendalian perbatasan secara fleksibel untuk mencegah penyebaran virus corona di dalam negeri," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato dalam konferensi pers pengumumkan larangan masuk warga asing, seperti dilansir Reuters, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Inggris Sudah Sampai di Singapura
Pemerintah akan meminta orang-orang termasuk penduduk asing untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari sekembalinya dari Inggris.
Mulai minggu depan, warga Jepang yang datang dari Inggris akan diminta untuk menyerahkan sertifikat untuk mengkonfirmasi bahwa mereka telah dites negatif untuk Covid-19 dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan mereka.
“Varian virus corona yang menyebar di Inggris sejauh ini belum terdeteksi di Jepang,” kata kepala Institut Nasional Penyakit Menular Takaji Wakita.
Keputusan pemerintah datang ketika Jepang dibanjiri gelombang ketiga infeksi virus corona.
Kasus harian dan korban jiwa melebihi catatan sebelumnya pada Rabu (23/12/2020) mencapai 3.271 dan 56 orang meninggal dunia, demikian data NHK mengutip Kementerian Kesehatan.
"Pekerja medis di garis depan, yang telah bekerja mati-matian, kelelahan," kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang mengkoordinasikan langkah-langkah pemerintah melawan pandemi.
"Saya mendapatkan laporan bahwa semakin sulit untuk melakukan tindakan terhadap virus corona dan menawarkan perawatan medis rutin."
Baca juga: Menkes Inggris: Varian Virus Baru Covid-19di Inggris Diduga Dari Afrika Selatan
Shigeru Omi, ketua panel pemerintah tentang tanggapan virus corona mengatakan jam buka restoran perlu dipersingkat di Tokyo untuk mengantisipasi penyebaran kasus.
"Perlu untuk secara menyeluruh menekan risiko terinfeksi melalui makan dan minum bersama dengan langkah-langkah seperti meminta restoran untuk memotong jam buka mereka lebih lanjut," kata Omi.
Pemerintah Metropolitan Tokyo (TMG) sudah meminta restoran tutup pada pukul 22.00.
Dalam langkah lain untuk memperlambat infeksi virus corona, pemerintah pusat pada hari Rabu meminta TMG untuk melakukan pembatasan jumlah penonton di acara olahraga atau musik di sebuah tempat dengan kapasitas melebihi 10.000 orang dibatasi hingga 5.000 hingga 11 Jan.(Reuters)