Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ingin rancangan anggaran Covid-19 segera disetujui.
Selain itu adanya pembatasan makan dan minum di restoran sambil menjaga protokol kesehatan sebelum Deklarasi Darurat Covid-19 dikeluarkan dalam waktu dekat ini.
"Pertama-tama, seperti yang saya katakan di kata sambutan pembukaan, saya ingin mulai mempertimbangkan pencanangan darurat sebagai negara. Terutama risiko infeksi makanan dan minuman. Saya ingin memeras isinya agar lebih efektif. Tanggal deklarasi darurat akan diumumkan lebih lanjut," kata PM Yoshihide Suga, Senin (4/1/2021).
Hasil yang diperoleh di prefektur seperti Hokkaido dan Osaka yang mempersingkat waktu tampak efektif.
Oleh karena itu PM Suga berharap jam operasi restoran dapat dipersingkat hingga jam 8 malam dalam waktu dekat.
"Di Tokyo dan yang disebut tiga prefektur sekeliling ibu kota, Kanagawa, Chiba dan Saitama, jumlah orang yang terinfeksi corona tidak berkurang bahkan dalam tiga hari, yang merupakan tingkat yang sangat tinggi. Karena satu kota dan tiga prefektur menjadi setengah dari seluruh negeri, hal itu berbahaya dan kita perlu menanggapi situasi ini dengan serius dan memiliki pesan yang lebih kuat," ujarnya.
Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Umumkan Status Darurat Covid-19
PM Suga juga menekankan akan cukup sulit untuk memulai kembali kampanye Go To Travel yang rencananya berakhir 11 Januari 2021.
"Pertama-tama, dalam Diet (parlemen), saya ingin menetapkan lebih awal dari anggaran tambahan ke-3 untuk tahun ke-2 Undang-undang dan anggaran tambahan ke-3 untuk tahun ke-3. Selain itu, ada tagihan untuk pendirian Digital Agency dan kelas untuk 35 siswa. Juga, tagihan untuk penghapusan Hanko dalam prosedur administrasi. Kami akan menyerahkan banyak dari tagihan ini dan menjelaskannya dengan tegas kepada Diet. Saya ingin melakukannya segera," kata PM Suga.
Prioritas utama pada tindakan melawan infeksi virus corona, dan akan mengerjakannya sambil melihat seluruh perekonomian Jepang serta bertujuan untuk revitalisasi.
"Menurut saya itu perlu. Sembari bekerja keras dalam hal-hal ini, bagaimanapun, di suatu tempat sampai musim gugur pemilihan anggota Parlemen harus diadakan. Itu karena masa jabatannya sudah diputuskan. Saya ingin membuat keputusan setelah mempertimbangkan dengan cermat batasan waktu itu," katanya.
PM Suga mengakui penanggulangan corona dan masalah corona semakin jelas.
Meski beberapa anggota komite ahli mengatakan, Misalnya di Tokyo, ada orang yang tidak bisa mengidentifikasi 60 persen sumbernya, di antara mereka, anggota panitia ahli mengatakan bahwa kebanyakan berkaitan dengan makan dan minum atau restoran.
Baca juga: Majalah Ekonomi Jepang - Indonesia Terbitan Januari 2021 Bahas Lengkap Vaksin Covid-19
"Pengurangan risiko ide saat ini adalah mempertimbangkan hal ini secepat mungkin agar efektif. Ini akan menghemat waktu di Hokkaido, Osaka, dan lainnya. Di prefektur yang telah melakukan deklarasi darurat memperpendek waktu operasi restoran hal itu tampak menjadi efektif. Jumlah orang yang positif corona menurun," katanya.
Sementara di Tokyo dan 3 perfektur sekitar tidak turun jumlah warga yang terinfeksi virus corona.
"Saya pikir ini masih serius dan saya perlu pesan yang lebih kuat. Dalam memikirkan hal-hal seperti itu, yang harus diprioritaskan adalah makan dan minum makanan seperti itu, yang dikatakan memiliki sumber virus yang banyak. Saya kira kita harus fokus pada hal-hal seperti itu. Itulah perlunya Deklarasi Darurat," kata Suga.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com