Meski begitu, selama di penitipan anak, Jung In tidak menangis atau mengungkapkan rasa sakit.
Baca juga: Mitsubishi Heavy Industries Jepang Minta Korea Selatan Tinjau Kembali Keputusan MA
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tulis Surat ke Rakyatnya di Tahun Baru, Begini Isinya
Rekaman berbeda memperlihatkan Jung In menolak makan dan minum, ia memilih duduk sendirian tak berbaur dengan teman-temannya.
Para guru di penitipan anak adalah pihak pertama yang mengumpulkan bukti foto dan melaporkan adanya kekerasan terhadap Jung In oleh Jang dan Ahn.
Pada Maret 2020, Jung In mendatangi penitipan anak dengan memar cukup besar di sisi wajahnya.
Minggu berikutnya, ada memar baru di sisi lain wajah Jung In.
Di bulan Mei 2020, para guru mengajukan laporan pertama - setelah mereka menemukan memar yang tak biasa di paha Jung In.
Sayangnya, laporan pertama itu menyimpulkan Jang dan Ahn tidak bersalah.
"Polisi secara khusus mengatakan itu (bukti-bukti) tidak bisa menjadi penyiksaan anak, kecuali ada patah tulang atau luka terbuka," ungkap guru Jung In.
"Kami bertanya pada ibunya, bagaimana Jung In mendapatkan memar di pahanya. Ibu Jung In mengatakan ayahnya memijatnya."
"Tapi, siapa yang memijat bayi sekeras itu, sampai-sampai mereka memar?" imbuhnya.
Jung In kemudian tidak hadir di penitipan anak selama beberap waktu setelah guru mengajukan laporan pertama kepada polisi.
Baca juga: Miliarder Jack Ma Hilang dari Reality Show Buatannya setelah Mengkritik Sistem Perbankan China
Baca juga: Profil Jack Ma, Miliarder sekaligus Pendiri Alibaba yang Kini Dikabarkan Hilang Setelah Beri Kritik
Selama waktu itu, tepatnya Juni 2020, laporan kedua telah diajukan kepada polisi oleh tetangga Jang dan Ahn.
Tetangga menemukan Jung In tidur sendirian di dalam kendaraan yang terkunci.
Parahnya, tidak ada orang dewasa di sekitar situ untuk mengawasi Jung In.