Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Badan Obat Norwegia mengumumkan, dua penghuni panti jompo meninggal beberapa hari setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) yang dikembangkan perusahaan farmasi Pfizer dan perusahaan bioteknologi BioNTech.
Penyelidikan telah diluncurkan terkait kematian tersebut.
"Kami harus menilai apakah vaksin itu yang menjadi penyebab kematian, atau apakah itu kebetulan terjadi sesaat setelah divaksinasi," kata Direktur Medis Steiner Madsen dalam sebuah pernyataannya.
Dia menyatakan, sangat mungkin kematian tersebut terjadi secara kebetulan, karena kelompok berusia lanjut dan rentan yang menjadi penerima vaksin pertama.
Baca juga: Efek Vaksin Sinovac Demam dan Pegal, Menkes Minta Kepala Daerah Fokus Efek Vaksinasi
Perlu diketahui, sekitar 400 orang meninggal setiap minggunya di panti jompo Norwegia.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (6/1/2021), lembaga tersebut turut bekerja sama dengan Institut Kesehatan Masyarakat Nasional dalam penyelidikan terkait kematian tersebut.
Baca juga: Jokowi Divaksin 13 Januari, Wapres Maruf Amin Tak Ikut Disuntik, Tunggu Vaksin Pfizer Datang
Efek samping yang dilaporkan muncul dari vaksin itu sangat kecil dan bersifat sementara.
Meskipun ada laporan pula terkait reaksi alergi yang dialami warga Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang sebelumnya memang telah memiliki riwayat alergi.
Sejumlah pejabat pemerintah secara global pun telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech, termasuk diantaranya Wakil Presiden AS Mike Pence.
Vaksinasi menggunakan Pfizer ini telah dimulai di Norwegia pada 27 Desember 2020.