TRIBUNNEWS.COM - Tim dari World Health Organization (WHO) yang dikirim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus corona di Kota Wuhan dikabarkan telah ditolak masuk.
WHO mengatakan, dua anggota timnya yang sudah dalam perjalanan tak diizinkan masuk ke China dengan alasan adanya masalah dengan izin visa.
Namun, China membantahnya, dengan menyebut rincian kunjungan anggota tim WHO, termasuk tanggal masih belum jelas.
BBC melaporkan, penyelidikan yang telah lama dinantikan ini sudah mendapat persetujuan Beijing setelah WHO berbulan-bulan melakukan negosiasi.
Baca juga: China Masih Berunding dengan WHO Terkait Izin Masuk Tim Investigasi Virus Corona
Baca juga: WHO Kritik Pemerintah China yang Belum Izinkan Ilmuwan Internasional Selidiki Asal Virus Corona
Seperti diketahui, virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019 lalu.
Wabah virus corona awalnya dikaitkan dengan pasar basah yang menjual hewan liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia "sangat kecewa" karena China belum menyelesaikan izin untuk kedatangan tim, "mengingat dua anggota telah memulai perjalanan mereka dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir".
Saat ditemui wartawan di Jenawa pada Selasa (5/1/2021), Dr Tedros pun mengaku China telah meyakinkan dirinya bahwa prosedur internal untuk penempatan sedini mungkin telah disiapkan.
Dr Tedros menambahkan, pihaknya telah melakukan kontak dengan pejabat senior China untuk menekankan bahwa "misi tersebut adalah prioritas WHO dan tim internasional".
Baca juga: WHO Sangat Kecewa China Belum Izinkan Masuk Tim Investigasi Virus Corona
Jubir Kemenlu China: Mungkin Ada Kesalahpahaman
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan kepada BBC "mungkin ada kesalahpahaman".
Chunying pun menuturkan tak perlu 'membaca' terlalu banyak tentang hal ini.
"Otoritas China bekerja sama dengan WHO tetapi telah terjadi beberapa wabah kecil di banyak tempat di seluruh dunia dan banyak negara serta kawasan sibuk dalam pekerjaan mereka mencegah virus dan kami juga sedang menangani ini," katanya.
"Kami masih mendukung kerja sama internasional dan memajukan persiapan internal. Kami sedang berkomunikasi dengan WHO dan sejauh yang saya tahu dengan tanggal dan pengaturan, kami masih dalam diskusi," ungkapnya.
Baca juga: WHO Setujui Pfizer/BioNTech untuk Penggunaan Darurat, Jalan bagi Negara Berkembang Memulai Terobosan