News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Nasib Pilu Donald Trump, Ditinggal Orang-orang Dekatnya hingga Twitter-nya Diblokir

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi Donald Trump ketika mengunjungi markas kampanyenya di Arlington, Virginia, 3 November 2020.

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak lama lagi akan menanggalkan jabatannya sebagai orang nomor 1 di Amerika.

Kongres AS  resmi mensertifikasi atau mengesahkan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.

Joe kini tinggal menunggu pelantikan presiden AS.

Trump kini  tinggal mempunyai waktu dua minggu lagi sebelum resmi lengser dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Namun, berbagai gejolak mewarnai politik "Negeri Paman Sam" jelang kelengserannya, seperti menggugat hasil pilpres AS dan yang terbaru penyerbuan Gedung Capitol.

Aksi Trump itu awalnya ditanggapi dengan tenang oleh para petinggi AS, tetapi kesabaran mereka belakangan ini tampaknya sudah habis.

Baca juga: Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden setelah Serangan Massa Pro-Trump di Capitol AS, Tewaskan 4 Orang

Lindsey Graham, senator senior AS dari South Carolina, mengatakan "Cukup, sudah cukup" di Kongres pada Kamis (7/1/2021) untuk menyelesaikan sertifikasi Joe Biden.

Di sekeliling mereka berserakan puing-puing bekas penyerbuan Capitol Hill, seperti pecahan kaca jendela dan peluru dari penembakan yang menewaskan seorang wanita.

Trump ditinggal partainya

Akibat ulahnya dan pendukungnya, dukungan untuk Trump semakin menipis di Gedung Putih.

Bahkan Partai Republik, partai yang mendukungnya di pemilihan presiden AS berpaling darinya.

Sementara itu, Partai Demokrat lebih tegas.

Mereka mendorong pejabat pemerintah mengaktifkan Amendemen ke-25 yang menyatakan presiden tak lagi mampu menjalankan tugasnya.

"Presiden seharusnya tidak menjabat lagi, satu hari pun," kata Senator Chuck Schumer kemarin, yang akan memimpin Senat ketika mayoritas baru dari Demokrat mulai menjabat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini