News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Rusuh di Capitol: Trump Janjikan Transisi yang Damai setelah Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021. Trump menjanjikan transisi yang damai setelah kongres sahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021).

Hingga saat ini, identitas wanita tersebut masih belum dilaporkan.

Baca juga: Serangan Massa Trump Bikin Joe Biden Marah: Itu Bukan Demo tapi Pemberontakan

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia Soal Rusuh di Capitol AS, Jerman: Trump Harus Berhenti Injak-injak Demokrasi

Tetapi media lokal mengidentifikasinya sebagai veteran Angkatan Udara AS di wilayah San Diego dan pendukung Trump, Ashli ​​Babbit.

Para pejabat mengatakan, tiga kematian lainnya termasuk satu wanita dan dua pria, tetapi rincian bagaimana mereka meninggal belum dipublikasikan. Sedikitnya 14 anggota polisi terluka selama kerusuhan itu.

Reaksi Para Pemimpin Dunia Soal Insiden Kerusuhan di Capitol AS

Diberitakan sebelumnya, para pemimpin dunia bereaksi terhadap insiden kerusuhan yang terjadi di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).

Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa reaksi para pemimpin dunia atas insiden kerusuhan di Capitol AS:

Jerman

Dilansir BBC, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan insiden kerusuhan di Gedung Capitol merupakan penghinaan terhadap demokrasi.

"Musuh-musuh demokrasi akan bersukacita atas insiden tak terbayangkan dari #WashingtonDC," cuit Maas di Twitternya.

"Kata-kata menghasut berubah menjadi tindakan kekerasan -di tangga Reichstag (Gedung Parlemen Jerman) dan sekarang di #Capitol. Penghinaan terhadap institusi demokrasi memiliki efek yang menghancurkan."

"Trump dan pendukungnya harusnya menerima keputusan pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," tambah Maas.

Heiko Maas (SPD), Menteri Luar Negeri, mengenakan pelindung mulut-hidung pada akhir konferensi pers tentang pertemuan virtual informal para menteri luar negeri negara-negara anggota perjanjian nuklir Wina - JCPoA.

Inggris

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dalam twitnya menggambarkan insiden kerusuhan di Gedung Capitol sebagai "aib".

Mengutip wspa.com, Johnson menambahkan Amerika Serikat adalah penjunjung demokrasi di seluruh dunia dan maka dari itu demokrasi sangat "penting", sehingga harus ada transfer kekuasaan secara damai.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini