3 Kali Laporan Masuk, tapi Tak Diselidiki Lebih Dalam
Diketahui, kasus kekerasan yang dialami Jung In terungkap setelah guru di tempat penitipan anak merasa curiga pada kondisi tubuh balita 16 bulan ini.
Mengutip Koreaboo, 12 Oktober 2020, sehari sebelum kematian Jung In, bocah malang ini dititipkan ke tempat penitipan anak.
Kala itu, Jung In terlihat manja dan meminta sang guru untuk terus memeluknya.
Guru pun menjadi khawatir dengan kondisi Jung In dan mulai mengamati tubuhnya untuk mencari tahu, apakah ada luka baru.
Rekaman CCT menunjukkan guru mengamati perut Jung In yang terlihat tidak normal.
Guru itu kemudian memberi tahu ayah angkat Jung In, Ahn, mengenai masalah tersebut.
Baca juga: Pandemi Corona Belum Usai, Korea Selatan Diserang Wabah Flu Burung
Baca juga: Korea Selatan dan Iran Sepakat Upayakan Solusi Diplomatik Terkait Penyitaan Kapal Tanker
Namun, diduga Ahn membantahnya.
Meski begitu, selama di penitipan anak, Jung In tidak menangis atau mengungkapkan rasa sakit.
Rekaman berbeda memperlihatkan Jung In menolak makan dan minum, ia memilih duduk sendirian tak berbaur dengan teman-temannya.
Para guru di penitipan anak adalah pihak pertama yang mengumpulkan bukti foto dan melaporkan adanya kekerasan terhadap Jung In oleh Jang dan Ahn.
Pada Maret 2020, Jung In mendatangi penitipan anak dengan memar cukup besar di sisi wajahnya.
Minggu berikutnya, ada memar baru di sisi lain wajah Jung In.
Di bulan Mei 2020, para guru mengajukan laporan pertama - setelah mereka menemukan memar yang tak biasa di paha Jung In.