Pada tahun 1986, Adnan Oktar kemudian masuk ke Jurusan Filsafat di Universitas Istanbul.
Pemimpin Sekte
Dikutip dari Kompas.com, nama Adnan Oktar mulai populer di tahun 1980-an.
Ia dikenal sebagai pemimpin sebuah kelompok relijius kecil di Universitas Istanbul.
Adnan Oktar berusaha menarik minat pemuda Istanbul yang kaya dan berpengaruh, dengan membawa nama Islam.
Adnan Oktar semakin populer setelah menyuarakan sentiman anti Yahudi, anti Freemason, anti Komunis, dan serangkaian teori konspirasi lainnya.
Puncaknya, pada 1987, ia menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry.
Buku itu berisi argumentasinya yang mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Freemason telah berhasil menyusup ke institusi negara Turki, dan berupaya untuk mendegradasi moral, spiritualitas, dan relijiusitas warga Turki.
Baca juga: Bamsoet Terima Ucapan Duka Cita Atas Jatuhnya Sriwijaya Air dari Ketua Parlemen Turki
Buku itu sangat laris, hingga dicetak hampir 100.000 kali.
Namun, tidak lama setelah kemunculan buku itu, Adnan Oktar ditahan oleh pemerintah Turki atas tuduhan mengampanyekan revolusi teokratik.
Dia mendekam selama 19 bulan di penjara, dan 10 bulan di antaranya dihabiskan di rumah sakit jiwa karena hasil diagnosis menunjukkan bahwa ia mengidap gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dan skizofrenia.
Namun demikian, setelah Adnan Oktar dibebaskan, kelompok yang dia dirikan terus berkembang, dan mendirikan "Science Research Foundation" (BAV) pada tahun 1990.
Dikutip dari KompasTV, pada 21 Maret 2011, Adnan Oktar memulai siaran televisinya melalui saluran A9 miliknya sendiri.
Saluran televisi tersebut menyiarkan secara langsung berbagai kegiatannya bersama wanita-wanita berpakaian minim yang disebutnya dengan “anak kucing”.