TRIBUNNEWS.COM - Dua petugas Kepolisian Capitol AS diskors dan 10-15 orang lainnya diselidiki atas peran mereka dalam serangan di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).
Menurut Tim Ryan dari Demokrat dari Ohio, satu di antara petugas polisi Capitol berfoto selfie dengan seseorang yang merupakan bagian dari massa pro-Trump.
Orang tersebut menyelinap masuk ke Capitol, terlihat yang lainnya mengenakan topi "Make America Great Again."
Ryan tidak mengungkapkan berapa banyak petugas lain yang tengah diselidiki, tetapi mengonfirmasi, antara 10 dan 15 petugas.
Dia juga tidak mengatakan apa yang mereka periksa, kecuali soal perilaku mereka selama kerusuhan di Capitol AS.
Baca juga: FBI Peringatkan Protes Bersenjata Direncanakan di 50 Gedung DPR Negara Bagian dan Capitol AS
Baca juga: Mantan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger Kecam Serangan di Capitol AS
Ryan menambahkan, satu orang telah ditangkap, tetapi tidak tahu apakah orang itu adalah petugas polisi atau anggota Garda Nasional.
Dia mengatakan, rincian lebih lanjut tentang penangkapan itu akan disampaikan nanti.
Narasumber mengungkapkan kepada CNN, kepentingan investigasi federal adalah prioritas dan bagian dari investigasi yang lebih luas terhadap massa di Capitol AS.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jim Clyburn, seorang Demokrat dari Carolina Selatan, termasuk di antara mereka yang memiliki pertanyaan tentang keterlibatan petugas Kepolisian Capitol AS dalam membantu massa pro-Trump Rabu kemarin.
Clyburn mengatakan, mencurigakan karena para perusuh mengetahui lokasi kantor anggota Parlemen.
Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Tewas dalam Rusuh Capitol AS, Imbau Washington agar Lindungi Demokrasi
Video Viral
Video pertama menunjukkan massa pro-Trump berfoto selfie dengan petugas polisi di dekat pintu masuk Capitol AS.
Lainnya menunjukkan polisi membiarkan massa pro-Trump masuk ke gedung Capitol AS.
Video ini pun menjadi viral di media sosial.
Lalu, temuan video kedua terlihat diambil satu jam setelahh Capitol AS diserbu.
Menanggapi soal viralnya video-video ini Zoe Loggren, seorang Demokrat asal California yang memimpin satu komite DPR, yang mengawasi Kepolisian Capitol mengatakan, akan ada penyelidikan atas video tersebut.
"Kami perlu menyelidikinya secara menyeluruh, tetapi saya juga tahu ada banyak petugas yang menanggapi (kerusuhan) dengan keberanian luar biasa," ungkap Lofgren.
"Banyak petugas terluka saat melindungi Capitol dan kami berterima kasih atas patriotisme mereka dalam melindungi gedung demokrasi ini," paparnya.
Baca juga: Pendukung Trump yang Masuk Ruang Kerja Nancy Pelosi dan Bawa Mimbar Saat Ricuh di Capitol Ditangkap
Baca juga: Ketua DPR AS Ancam Memakzulkan Donald Trump akibat Rusuh di Capitol, Analis Sebut Ada 2 Hambatan
Investigasi di Seluruh Negeri
Sekira, tujuh petugas di lima departemen lain di seluruh negeri diselidiki karena kehadiran mereka di Washington, selama serangan di Capitol.
Diketahui, keterlibatan mereka terungkap melalui media sosial mau pun cara lain.
Satu petugas di New York, satu di Philadelphia, dua di Seattle, dua lagi di Virginia dan satu di Tewas, tengah diselidiki oleh departemen mereka, untuk kemungkinan pelanggaran aturan.
Selain itu, beberapa departemen telah dihubungi oleh FBI sebagai bagian dari investigasi kriminal atas penyerangan Capitol AS.
Jumlah petugas kepolisan yang diselidiki kemungkinan bertambah, karena penyelidik dan publik terus menyaring media sosial dan mengajukan tuduhan, petugas kepolisian mungkin terlibat dalam pengepungan Capitol AS.
Departemen kepolisian mengatakan, penyelidikan mereka akan bergantung pada jenis keterlibatan petugas yang ditemukan dalam serangan minggu lalu.
Baca juga: Pasca-Rusuh di Capitol, Sejumlah Pendukung Trump Jadi Buron, Ini Foto-fotonya
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)