News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkait Upaya Pemakzulan Tahap Dua, Donald Trump Tanggapi Begini

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang untuk berbicara kepada pendukungnya di Ellipse, sebuah taman di dekat Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Brendan Smialowski

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Presiden AS Donald Trump menanggapi sinis upaya pemakzulan tahap dua yang diajukan ke dirinya.

"Sangat konyol," kata dia ketika hendak naik ke Marine One, dalam perjalanan dari Gedung Putih guna meninjau pembangunan tembak perbatasan Meksiko.

Presiden berumur 74 tahun itu menyatakan, usaha dari Partai Demokrat untuk memakzulkannya hanya akan menyebabkan "kemarahan yang mengerikan".

Menurutnya, kubu Demokrat yang menguasai DPR AS terus melakukan apa yang dia sebut "perburuan penyihir" selama dia menjabat.

Pemakzulan terhadap Trump terjadi buntut kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, pada Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Terkait Calon Kapolri, Pengurus Besar Al Washliyah: Percayakan Kepada Presiden

Massa pendukung sang presiden merangsek masuk ketika Kongres AS bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden.

Lima orang tewas, di mana empat di antaranya adalah pendukung Trump dan seorang lainnya merupakan polisi yang menjaga Capitol.

Dilansir AFP Selasa (12/1/2021), dia membantah kalimatnya memprovokasi para pendukungnya untuk menyerbu ibu kota.

Baca juga: Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump Secara Permanen

Pada 6 Januari di Washington, presiden dari Partai Republik itu kembali mengeklaim tanpa bukti bahwa dia dicurangi di Pilpres AS 2020.

Dia lalu menyerukan kepada pendukungnya agar mereka bergerak ke Capitol untuk menunjukkan "kekuatan", dan terjadilah kerusuhan itu.

"Mereka menganalisis pidato saya baik dari setiap kata, paragraf, dan kalimat terakhir. Semua orang tidak ada pelanggaran," klaimnya. (Kompas/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Tanggapi Upaya Pemakzulan Kedua ke Dirinya: Konyol"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini