Kedua gambar ini diambil oleh Tyler Mitchell, fotografer kulit hitam pertama yang memotret untuk sampul Vogue Amerika saat memfoto Beyoncé untuk majalah edisi September 2018.
Warna Kulit Kamala Harris Nampak 'Luntur'
Pedebatan ini disebabkan sampul majalah cetak Vogue menampilkan Kamala Harris dengan gaya kasual dan berlatar belakang warna hijau-merah muda.
Pengkritik menilai pencahayaan dan gayanya tidak bagus, serta gambarnya dinilai 'luntur'.
Mereka menegaskan bahwa pakaian kasual tidak sesuai untuk Vogue, majalah wanita yang bersejarah.
Apalagi yang dipilih menjadi modelnya adalah wanita kulit berwarna pertama yang terpilih menjadi Wakil Presiden AS.
Namun foto Harris yang elegan, dengan setelah biru dan berpose tegas, digunakan untuk sampul majalah digitalnya.
Pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour, mengatakan bahwa "tidak ada kesepakatan formal" tentang pilihan sampul, tetapi menekankan bahwa "sama sekali bukan niat kami untuk dengan cara apa pun mengurangi pentingnya kemenangan luar biasa Wakil Presiden terpilih."
Baca juga: Masalah Keamanan, Latihan Pelantikan Joe Biden Ditunda
Baca juga: Daftar 14 Media Sosial, Aplikasi, Situs Web dan Perusahaan Teknologi yang Memblokir Donald Trump
Menurut Wintour, tim kreatif Vogue merasa tampilan kasual adalah pilihan baik untuk saat ini, terkait dengan pandemi dan gejolak.
Dia tidak mengomentari soal pencahayaan gambar.
André Leon Talley, mantan editor American Vogue, juga menyuarakan pendapatnya dalam sebuah postingan Instagram pada Selasa.
"Seragam kerja (Harris) dengan sepatu kets Converse-nya ada di mana-mana."
"Saya memperkirakan ini akan menjadi tren bagi semua wanita muda di seluruh dunia, yang akan berpakaian seperti Kamala Harris," tulisnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)