TRIBUNNEWS.COM - Foto Wakil Presiden AS terpilih, Kamala Harris untuk sampul American Vogue edisi Februari menuai kontroversi.
Foto yang beredar menampilkan Harris dengan pakaian kasual dan tampilan santai serta 'bersih'.
Gambar yang diperdebatkan itu menunjukkan Harris mengenakan jaket hitam dan sepatu kets Converse.
Dilansir CNN, ini bukan hal yang tim Harris harapkan dalam sampul Vogue edisi cetak tersebut.
Seorang sumber orang dalam mengatakan tim Harris yakin sampul cetak akan menampilkan pasangan Joe Biden ini berpose dalam setelan biru muda dengan latar belakang emas.
Namun salinan sampul majalah cetak terbitan Februari yang tampaknya bocor itu berlatar belakang merah muda dan hijau, dan mulai beredar online pada Minggu.
Foto itu langsung memicu kemarahan di media sosial karena tampil dengan pencahayaan dan gaya yang buruk, sementara yang lain mengatakan sampul itu "tidak sopan" untuk Wakil Presiden terpilih.
Baca juga: Reaksi Penggemar Harry Styles Soal Foto Pakai Gaun di Sampul Vogue: Pendobrak Dinding Maskulinitas
Baca juga: Lady Gaga akan Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris
Beberapa pengguna Twitter mempertanyakan apakah gambar Kamala Harris palsu, dan Vogue telah mengonfirmasi bahwa itu asli.
Namun, hal ini menambah kebingungan karena sampul versi digital yang dirilis menampilkan sosok Harris lebih elegan, dengan mengenakan setelah biru muda Michael Kors dengan latar belakang emas.
Sumber CNN mengatakan bahwa tim Harris mengharapkan pakaian ini digunakan sebagai foto sampul utama, sedangkan tampilan kasual muncul di dalam majalah tersebut.
Sumber yang sama mengatakan tim Harris telah meminta sampul baru, meskipun versi cetak majalah tersebut mulai diproduksi pada pertengahan Desember.
Seorang jubir Vogue tidak berkomentar mengenai pro kontra sampul ini.
Namun, email-nya menyatakan bahwa foto kasual menggambarkan Kamala Harris sesungguhnya yang mudah didekati sebagai ciri khas pemerintahan Biden-Harris.
"Untuk menanggapi keseriusan momen ini dalam sejarah, dan peran yang harus dia mainkan dalam memimpin negara kami maju, kami merayakan kedua gambar dirinya sebagai sampul digital."
Kedua gambar ini diambil oleh Tyler Mitchell, fotografer kulit hitam pertama yang memotret untuk sampul Vogue Amerika saat memfoto Beyoncé untuk majalah edisi September 2018.
Warna Kulit Kamala Harris Nampak 'Luntur'
Pedebatan ini disebabkan sampul majalah cetak Vogue menampilkan Kamala Harris dengan gaya kasual dan berlatar belakang warna hijau-merah muda.
Pengkritik menilai pencahayaan dan gayanya tidak bagus, serta gambarnya dinilai 'luntur'.
Mereka menegaskan bahwa pakaian kasual tidak sesuai untuk Vogue, majalah wanita yang bersejarah.
Apalagi yang dipilih menjadi modelnya adalah wanita kulit berwarna pertama yang terpilih menjadi Wakil Presiden AS.
Namun foto Harris yang elegan, dengan setelah biru dan berpose tegas, digunakan untuk sampul majalah digitalnya.
Pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour, mengatakan bahwa "tidak ada kesepakatan formal" tentang pilihan sampul, tetapi menekankan bahwa "sama sekali bukan niat kami untuk dengan cara apa pun mengurangi pentingnya kemenangan luar biasa Wakil Presiden terpilih."
Baca juga: Masalah Keamanan, Latihan Pelantikan Joe Biden Ditunda
Baca juga: Daftar 14 Media Sosial, Aplikasi, Situs Web dan Perusahaan Teknologi yang Memblokir Donald Trump
Menurut Wintour, tim kreatif Vogue merasa tampilan kasual adalah pilihan baik untuk saat ini, terkait dengan pandemi dan gejolak.
Dia tidak mengomentari soal pencahayaan gambar.
André Leon Talley, mantan editor American Vogue, juga menyuarakan pendapatnya dalam sebuah postingan Instagram pada Selasa.
"Seragam kerja (Harris) dengan sepatu kets Converse-nya ada di mana-mana."
"Saya memperkirakan ini akan menjadi tren bagi semua wanita muda di seluruh dunia, yang akan berpakaian seperti Kamala Harris," tulisnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)