TRIBUNNEWS.COM - Jajak pendapat menampilkan bahwa Presiden AS Donald Trump memiliki approval rating atau peringkat persetujuan terburuk yang pernah ada.
Dilansir CNN, jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac menemukan bahwa peringkat persetujuan Trump ada di angka 33% sedangkan ketidaksetujuan mencapai 60%.
Rata-rata dari jajak pendapat FiveThirtyEight yang dilakukan baru-baru ini menemukan bahwa 38% setuju dengannya dan 59% tidak.
CNN melaporkan, hasil jajak pendapat menggambarkan bahwa ada momen dalam pemerintahan Trump yang berpotensi menggerakkan arah politik.
Ternyata, penolakan massa pro-Trump atas persetujuan kemenangan Joe Biden di Capitol AS pada 6 Januari lalu adalah momentumnya.
Berdasarkan hasil yang ada, peringkat persetujuan akhir pemerintahan Trump adalah yang terendah sejak jajak pendapat ilmiah dimulai.
Baca juga: Hadapi Pandemi, Joe Biden Tingkatkan Tunjangan Pengangguran di AS, Apa Dampaknya Terhadap Rupiah?
Baca juga: Sederet Langkah Pertama Joe Biden setelah Resmi Menjabat Presiden AS pada 20 Januari
Menjelang Januari, Trump memiliki peringkat persetujuan 44% dan peringkat ketidaksetujuan 53%.
Tidak jauh berbeda dengan tingkat persetujuannya 45% saat pemilihan dulu.
Di hari-hari terakhir kepemimpinannya, peringkat persetujuan Trump diprediksi di bawah 40%, turun lebih dari 5 poin sejak pemilihan.
Berdasarkan hal ini, artinya Trump akan menjadi presiden pertama di era pemilu yang mengakhiri masa jabatan dengan persetujuan di bawah 40%.
Juga jadi presiden pertama yang memiliki peringkat ketidaksetujuan utara 50% dan yang pertama dengan peringkat net negatif (persetujuan - penolakan).
Sebagian besar presiden peringkat persetujuannya melonjak setelah tawaran masa jabatan kedua.
Tidak seperti Trump, rata-rata presiden mengakhiri masa jabatan pertamanya sejak Franklin D. Roosevelt dengan peringkat persetujuan selatan 60%.
George HW Bush berakhir dengan peringkat persetujuan sekitar 56% dan peringkat ketidaksetujuan 40%, meskipun kalah 6 poin dari Bill Clinton.
Baca juga: Melania Trump Dikabarkan Tak Melakukan Apa-apa untuk Membantu Transisi Jill Biden di Gedung Putih
Baca juga: Era Presiden Donald Trump Tinggalkan Kerusakan Besar Politik di Eropa