"Sepertinya semua orang melihat rumah terbakar, tapi tidak ada yang menyiramnya dengan air," kata Irving ditirukan Pickle.
Pejabat Pentagon mengatakan pejabat Kongres tidak secara resmi meminta bantuan militer sebelumnya.
Tapi mereka berusaha bergerak secepat mungkin hari itu, dengan catatan Garda Nasional bukan kekuatan yang dirancang sebagai unit reaksi cepat.
Ketika agen federal dan komite kongres meluncurkan penyelidikan atas kegagalan keamanan Capitol, para ahli mengatakan respons lamban diperburuk rantai komando yang tidak biasa.
Rodney Davis, anggota parlemen Republik dari Illinois yang juga anggota Komite Administrasi DPR, mengatakan pengawasan Kepolisian Capitol yang terdiri tiga orang, harus dievaluasi.
"Jika dua dari ketiganya lebih mengkhawatirkan optik daripada keamanan, itu adalah masalah bagi pembuat kebijakan yang menempatkan mereka pada posisi tersebut," kata Davis.
Struktur Komando di Capitol Menyulitkan Keputusan
Sementara para pemimpin dari masing-masing kamar di DPR menunjuk pejabat keamanan tertinggi, para sersan yang siap membantu harus melayani banyak pimpinan.
Mulai Komite Alokasi DPR dan Senat, Komite Aturan Administrasi, dan Senat DPR, dan hampir semua anggota Kongres.
"Ini bukanlah struktur yang membuat pengambilan keputusan menjadi mudah," kata Drew Willison, pengawas Kepolisian Capitol 2014- 2015.
Senator Harry M Reid (D-Nevada) mengatakan, parlemen merupakan lingkungan yang penuh kekhawatiran, dan bukan tempat orang bisa membuat semua keputusan.
Masih ditambak ada resistensi kuat institusional untuk meningkatkan keamanan di dalam dan sekitar gedung.
"Sebagian besar anggota akan memberi tahu Anda mereka menganggap serius keterbukaan kompleks Capitol karena Amandemen Pertama dan hak untuk kebebasan berbicara dan hak untuk memprotes," kata Willison.
Paul Irving menemukan celah itu sekitar 8 tahun lalu, ketika dia menyusun rencana radikal untuk lebih mengamankan Capitol.