Donald Trump berencana meninggalkan Gedung Putih bersamaan saat rivalnya, Joe Biden dilantik menggantikan kekuasaannya.
Dikutip dari Kompas.com (19/1/2021), ia menolak untuk melakukan kontak dengan presiden dan ibu negara yang baru.
Bahkan saat upacara pelantikan berlangsung, Trump telah berencana akan meninggalkan Washington DC, pada pagi itu.
Trump akan berangkat menuju resor Palm Beach miliknya Joint Base Andrews pada Rabu pagi (20/1/2021).
3. Trump Akan Mengadakan Upacara Perpisahan secara Meriah
Trump akan mengakhiri kekuasaanya dengan menyelenggarakan upacara perpisahan secara meriah.
Dikutip dari theguardian.com (19/1/2021), Trump dilaporkan menginginkan parade militer yang mencolok dan perpisahan resmi angkatan bersenjata sebagai panglima tertinggi.
Acara perpisahan itu akan diselenggarakan dengan gaya militer dan ia serta ibu negara akan dikelilingi oleh para pendukungnya.
Upacara perpisahan presiden dan ibu negara itu tidak lepas dari penampilan korps bendera, band militer, penembakan kehormatan dengan meriam, dan karpet merah.
Dilaporkan bahwa teman-teman presiden AS ke-45, sekutu dan mantan pejabat pemerintahan telah mulai menerima undangan untuk upacara perpisahan Trump di Joint Base Andrews, menurut seseorang yang mengetahui undangan tersebut.
Para undangan tidak boleh membawa barang-barang termasuk senjata api, amunisi, bahan peledak, laser pointer atau mainan pistol.
Sebenarnya acara semacam itu pernah dilakukan oleh para presiden pendahulu.
Baca juga: Menteri Pertahanan Miller: Tidak Ada Indikasi Ancaman Orang Dalam Jelang pelantikan Biden
Baca juga: FBI Periksa Pasukan Penjaga Keamanan untuk Antisipasi Ancaman Jelang Pelantikan Joe Biden
Para presiden biasanya mengadakan beberapa acara sejenis di Andrews sebelum meninggalkan Washington.
4. Partai Republik Bay County Tidak Mengakui Kemenangan Biden