News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

40 Persen dari 498 Perusahaan Air di Jepang Bebaskan Biaya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air bersih.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mencatat hampir 40 persen dari 498 perusahaan air, seperti pemerintah daerah, membebaskan atau mengurangi pungutan air sebagai tindakan dukungan atas kerugian akibat Covid-19.

"Jumlah total pembebasan biaya air sekitar 54,7 miliar yen, yang setara dengan biaya penggunaan air tahunan sekitar 1,4 juta rumah tangga bila diubah menjadi biaya rumah tangga rata-rata 20 ton per bulan," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (22/1/2021).

Sementara beberapa pemerintah daerah telah memperpanjang periode pengecualian karena penyebaran infeksi Covid-19 "gelombang ketiga".

Beberapa pemerintah daerah telah memutuskan untuk melakukan sebaliknya, menaikkan harga karena kekhawatiran tentang memburuknya keuntungan perusahaan daerah.

Pasokan air adalah urusan publik pemerintah daerah, mudah untuk mengurangi atau membebaskan biaya atas kebijaksanaan kepala suku dinasnya.

Meskipun dalam kesulitan saat ini banyak pemda yang telah memperluas tindakan pendukung bagi pemilik usaha perorangan seperti rumah tangga umum dan restoran.

Baca juga: Shiseido Jepang akan Jual Divisi Produk Kebutuhan Sehari-hari kepada Perusahaan Investasi

Baca juga: Kawajin, Restoran Jepang Berusia 231 Tahun Resmi Ditutup 31 Januari 2021

Ketika Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mensurvei sekitar 1.300 perusahaan air minum secara nasional pada 15 Desember tahun lalu, 1.258 perusahaan menanggapi.

Jumlah pelaku usaha yang sudah dibebaskan atau masih dikecualikan sebagai upaya penunjang penyakit corona sebanyak 483 usaha, naik sekitar 2,7 kali lipat dibandingkan akhir Mei tahun sebelumnya.

Ada 15 perusahaan yang memutuskan untuk menerapkannya ke depan.

Target pengecualian adalah 2,51 juta untuk rumah tangga umum dengan total 48,8 miliar yen, dan 1,36 juta untuk rumah tangga non-rumah tangga dengan total 5,9 miliar yen.

Berdasarkan ukurannya, bisnis dengan populasi penyedia air kurang dari 250.000 menyumbang 447 bisnis, terhitung 90 persen.

Ada 14 bisnis di kota-kota besar dengan populasi penyedia air 1 juta atau lebih.

Tetapi pengecualian diterapkan untuk Kota Osaka, Kota Nagoya, Kota Sendai, dan Kanagawa Prefectural Waterworks untuk memasok Kota Atsugi, Kota Kamakura, dan sebagainya.

Baca juga: Perusahaan Taiwan Siap Inves Perkebunan Buah Naga untuk Pasar Ekspor ke China

Baca juga: Soal Vaksinasi Mandiri, Jokowi: Kalau Biaya Ditanggung Perusahaan, Kenapa Tidak?

Akibat pandemi corona berkepanjangan, masa pembebasan pembayaran air diperpanjang.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, banyak pemerintah daerah yang menerapkan pengecualian tersebut sekitar musim panas lalu.

Namun, beberapa pemerintah daerah telah memperpanjang jangka waktu karena penyakit corona berkepanjangan, dan Kota Furukawa, Prefektur Ibaraki telah memperpanjang pengurangan dan pembebasan biaya dasar yang dijadwalkan hingga Agustus tahun lalu selama tiga bulan.

Kota Osaka, yang menetapkan biaya dasar untuk rumah tangga umum gratis dari Juli hingga September, juga akan dibebaskan dari Desember hingga Februari 2021 khususnya pada restoran yang penjualannya menurun.

Di sisi lain, Kota Shizuoka menaikkan tarif dasar rata-rata 14,8 persen pada Oktober tahun lalu.

Ilustrasi air bersih. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Semula harga rencananya akan dinaikkan pada Juni, namun ditunda karena pandemi corona.

"Mengingat dampak tindakan anti-penuaan, penundaan dibatasi hingga empat bulan," kata penanggung jawab Kota Yokohama, yang telah menunda kenaikan harga pasokan air.

Namun mulai Juli tahun ini, akan menaikkan tarif air rata-rata 12 persen.

"Pemerintah daerah kecil memiliki basis manajemen yang lemah. Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan tabungan untuk memperbaharui fasilitas untuk mengurangi atau membebaskan. Ada juga kekhawatiran bahwa bisnis penyediaan air tidak akan tahan jika keuntungan semakin memburuk," jelas Kenichiro Fukuda, Manajer Senior Perusahaan Audit EY Shin Nihon, yang memberikan nasihat kepada pemerintah daerah secara nasional tentang pengelolaan bisnis pasokan air.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini