Orang yang meninggal di dalam taksi telah mencoba untuk mendapatkan perawatan di 10 rumah sakit.
Setelah ditolak oleh mereka semua, orang tersebut meninggal dalam perjalanan saat menuju ke rumah sakit lainnya.
"Banyak orang sakit yang tidak bisa berobat, bahkan tidak bisa masuk ICU," kata Hidayana.
"Penting bagi pemerintah untuk memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Masih Jalankan Pekerjaannya Meski Positif Covid-19
Baca juga: Danrem Merauke Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Karya Satgas Pamtas Yonmek 516/CY
Tantangan bagi Satgas Covid-19
Sebagai negara kepulauan berpenduduk sekitar 270 juta orang, Indonesia hanya menguji sekitar 40.000 hingga 50.000 orang setiap hari, dengan sekitar 30 persen dari mereka yang dites memberikan hasil positif.
Ini adalah negara yang terkena dampak terburuk di Asia Tenggara.
Namun, tidak seperti tetangganya, Indonesia tidak pernah menerapkan lockdown yang ketat.
Sementara itu, banyak pembatasan yang diberlakukan pada awal pandemi telah dipermudah, meski terbukti bahwa krisis semakin parah.
Pembatasan yang diterapkan saat ini mencakup sedikit pengurangan jam buka untuk pusat perbelanjaan dan restoran serta pembatasan masuk bagi kebanyakan orang asing.
Pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji penanganan pandemi yang dilakukan negaranya.
"Ini telah menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi. Kita bersyukur Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mengendalikan krisis ini dengan baik," ujarnya dalam sebuah pengarahan.
"Pandemi masih berlangsung dan kami harus tetap waspada," kata Jokowi.
Di penghujung hari yang melelahkan di rumah sakit, Dr Erlina Burhan mengatakan, dia berharap pemerintah akan berbuat lebih banyak untuk mengurangi tekanan pada fasilitas medis.