Hal ini dikemukakan seorang analis militer China kepada Global Times, Minggu (31/1/2021). Ia meminta identitasnya tak diungkapkan.
Menurut analis itu, J-20 kursi ganda dapat menghasilkan lebih banyak variasi yang dilengkapi dengan perangkat yang sesuai dengan tugas-tugas ini.
Video AVIC tidak merinci lebih lanjut tentang J-20 kursi ganda atau fungsi yang dirancang.
J-20 Gunakan Mesin Terbaru Buatan China
Dalam video terpisah, yang dirilis pada hari Selasa oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk program rekrutmen pilotnya, outlet media China mengidentifikasi J-20 yang dilengkapi mesin WS-10C yang dikembangkan di dalam negeri, bukan mesin impor Rusia.
Ini juga pertama kalinya Angkatan Udara PLA mengonfirmasi J-20 dilengkapi mesin buatan dalam negeri telah memasuki layanan.
Kabar ini diwartakan Passion News, outlet media di bawah k618.cn, portal berita yang dijalankan Pusat Liga Pemuda Komunis China.
Didesain berkemampuan siluman, mesin WS-10C memberikan daya dorong yang lebih kuat daripada mesin Rusia yang sebelumnya digunakan pada J-20 lama.
Mesin China menggunakan teknologi kontrol mesin digital otoritas penuh dan afterburner yang lebih baik.
Mesin local itu tak hanya akan membuat J-20 menjadi lebih kuat, tetapi juga memungkinkan produksi massal pesawat tanpa batasan mesin impor.
Analisis militer itu mencatat J-20 pada akhirnya akan menggunakan WS-15, yang bahkan lebih kuat dari mesin impor manapun.(Tribunnews.com/GlobalTimes/SCMP/xna)