TRIBUNNEWS.COM - Petugas kebun binatang Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat ditemukan tewas setelah dua harimau Sumatera lepas dari kandangnya.
Petugas kebun binatang berusia 47 tahun ditemukan tewas di dekat kandang harimau.
AFP melaporkan, petugas kebun binatang itu mengalami luka gigitan dan cakaran di tubuhnya.
Sejumlah hewan juga ditemukan mati, termasuk burung unta dan monyet.
Lepasnya dua harimau Sumatera dari kandangnya tersebut lantas memicu perburuan besar-besaran di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Tempat wisata terdekat diperintahkan untuk ditutup oleh polisi dan orang-orang disuruh tinggal di rumah.
Baca juga: Kaki Kiri Pria itu Digigit Sebelum Jatuh ke Tanah Lalu Diinjak-Injak Kuda Nil
Baca juga: Tembakan Bius Melumpuhkan Tora, Harimau Putih yang Lepas dari Sinka Zoo Singkawang
Dua ekor harimau yang lepas tersebut bernama Eka dan Tora.
Eka berusia sekira 2 tahun, dan Tora berusia sekira 1,6 tahun.
Dua harimau itu diketahui lepas dari kandangnya setelah hujan lebat yang mengakibatkan tanah longsor yang merusak kandang mereka, Jumat (5/2/2021) sore.
Berita ini pun menjadi sorotan media asing, satu di antaranya yakni BBC.
Setelah sehari penuh melakukan pencarian, Tora akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan bius yang ditembakkan di tubuhnya.
Pada Sabtu (6/2/2021) sekira pukul 17.30 WIB, Tora akhirnya berhasil ditangkap oleh petugas gabungan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta berharap dapat menangkap dua harimau Sumatera itu hidup-hidup.
Namun, harimau bernama Eka terpaksa dilakukan penembakan peluru tajam setelah proses pembiusan tidak mempan dan membahayakan petugas.
"Kami mencoba dengan bius terlebih dahulu tetapi tidak berhasil, jadi kami terpaksa menembak harimau karena tingkahnya sudah sangat agresif," katanya kepada AFP.
"Kami takut itu akan kabur ke lingkungan terdekat," tambahnya.
"Meskipun kami berusaha sebaik mungkin untuk menangkapnya hidup-hidup, prioritas kami adalah keselamatan manusia," tuturnya.
Baca juga: Tembakan Bius Melumpuhkan Tora, Harimau Putih yang Lepas dari Sinka Zoo Singkawang
Upaya Menangkap Harimau yang Masih Belum Kembali ke Kandang
Sebagai upaya menangkap harimau lepas, pihak terkait menyiapkan kandang berisi mangsa sebagai upaya untuk memancing harimau yang tersisa kembali ke kebun binatang pada waktu makan.
Drone juga digunakan untuk mencoba menemukan harimau di hutan lebat yang mengelilingi kebun binatang.
"Kami kesulitan menemukan mereka," kata kepala polisi setempat kepada CNN Indonesia.
Tetapi petugas berhasil menangkapnya hidup-hidup setelah menembaknya dengan bius.
Hewan itu sekarang sedang dipantau di kebun binatang oleh para ahli medis.
Harimau Sumatera diketahui sangat terancam punah, kurang dari 400 ekor diyakini tersisa di alam liar.
Baca juga: Penangkapan 2 Harimau Koleksi Sinka Zoo Singkawang Berlangsung Dramatis, Eka Terpaksa Ditembak Mati
Kata Pawang Harimau
Pawang harimau Sinka Zoo, Agus Alfian menceritakan, dirinya lah yang pertama melihat jenazah temannya yang diterkam harimau itu.
"Yang pertama lihat jenazah itu saya, jenazah itu dia telungkup di jembatan dan di sekitar itu ada bercak-bercak darah, dan dari situ saya lihat ada yang diserang. Tapi posisinya ini arahnya berlawanan dari lokasi jebolnya (kandang), Jebolnya sebelah sini, dia (harimau) larinya sebalah sana," ujarnya, Sabtu (6/2/2021).
Diwartakan Tribun Pontianak, Alfian mengungkapkan, harimau di kebun binatang itu seluruhnya berjumlah sembilan ekor.
Mereka terdiri dari lima ekor jantan dan empat ekor betina.
Baca juga: Ana Kaget dan Sempat Tak Percaya Suaminya Meninggal Diserang Harimau Lepas: Bohong Saja Kalian
Dengan lepasnya 2 ekor harimau itu, ia mengaku sangat resah dan turut bertanggung jawab karena dirinyalah yang sehari-hari mengurus harimau itu.
Ia menegaskan, bahwa tidak akan beranjak dari lokasi hingga kedua harimau yang lepas dapat ditangkap petugas.
"Saya sangat resah harimau ini belum di tangkap, karena itu peliharaan saya, tanggung jawab saya, kalau belum tertangkap, saya belum bisa apa-apa," katanya
"Kalau belum bisa di tangkap itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar sini. Saya akan tetap di sini sampai si Tora ini tertangkap," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)