News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Impeachment Donald Trump

Donald Trump Marah di Hari Pembukaan Sidang Pemakzulan, Sebut Kinerja Pengacaranya Bencana

Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump tersenyum saat sesi pleno KTT NATO di hotel Grove di Watford, timur laut London pada 4 Desember 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Pada hari pembukaan sidang pemakzulan, Donald Trump menilai kinerja pengacaranya sebagai "bencana".

Pendapat serupa juga diungkapkan sekutu mantan Presiden AS ini dan senator Republik.

Terkait kinerja pengacara Trum, mereka mempertanyakan strategi yang digunakan.

Donald Trump menilai kinerja pengacaranya pada hari pembukaan sidang pemakzulan keduanya sebagai “bencana.”

Beberapa bahkan menyerukan perombakan lain untuk tim hukumnya.

Baca juga: Mengapa Donald Trump Dimakzulkan meski Sudah Tidak Lagi Menjabat sebagai Presiden? Ini Alasannya

Baca juga: Apa Itu Pemakzulan yang Kini Menimpa Donald Trump? Begini Mekanisme di Indonesia Menurut UUD 1945

Bruce Castor Jr., pengacara mantan Presiden Donald Trump, pergi, tiba pada hari pertama sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Donald Trump di US Capitol pada 9 Februari 2021 di Washington, DC. Manajer pemakzulan DPR akan membuat kasus bahwa Trump "bertanggung jawab secara tunggal" atas serangan 6 Januari di US Capitol dan dia harus dihukum dan dilarang memegang jabatan publik lagi. (Andrew Harnik - Pool/Getty Images /AFP)

Dilansir AP, seseorang yang akrab Trump mengatakan, Presiden AS ke-45 itu sangat marah dengan apa yang dia saksikan.

Trump menyaksikan persidangan di Washington dari klub Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.

Senator juga mengkritik kinerja kuasa hukum yang dinilai tidak fokus dan bertele-tele.

Tim Trump dan manajer DPR mulai memaparkan kasus mereka di depan juri Senat pada Selasa (9/2/2021).

Banyak pihak menilai tidak mungkin ada cukup suara dari Partai Republik yang akan bergabung dengan Demokrat, dalam menghukum mantan presiden pada akhir persidangan.

Meski demikian, sidang pemakzulan dipandang sebagai kesempatan bagi Trump untuk mencoba memperbaiki beberapa “kerusakan” pada warisan pemerintahannya, akibat penyerbuan pendukungnya ke Gedung Capitol.

Trump telah didakwa menghasut pemberontakan 6 Januari.

Bulan lalu dia menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali oleh DPR AS.

Tetapi tim Trump - yang diumumkan lebih dari seminggu yang lalu, tampak tidak siap.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini