TRIBUNNEWS.COM - Pada hari pembukaan sidang pemakzulan, Donald Trump menilai kinerja pengacaranya sebagai "bencana".
Pendapat serupa juga diungkapkan sekutu mantan Presiden AS ini dan senator Republik.
Terkait kinerja pengacara Trum, mereka mempertanyakan strategi yang digunakan.
Donald Trump menilai kinerja pengacaranya pada hari pembukaan sidang pemakzulan keduanya sebagai “bencana.”
Beberapa bahkan menyerukan perombakan lain untuk tim hukumnya.
Baca juga: Mengapa Donald Trump Dimakzulkan meski Sudah Tidak Lagi Menjabat sebagai Presiden? Ini Alasannya
Baca juga: Apa Itu Pemakzulan yang Kini Menimpa Donald Trump? Begini Mekanisme di Indonesia Menurut UUD 1945
Dilansir AP, seseorang yang akrab Trump mengatakan, Presiden AS ke-45 itu sangat marah dengan apa yang dia saksikan.
Trump menyaksikan persidangan di Washington dari klub Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.
Senator juga mengkritik kinerja kuasa hukum yang dinilai tidak fokus dan bertele-tele.
Tim Trump dan manajer DPR mulai memaparkan kasus mereka di depan juri Senat pada Selasa (9/2/2021).
Banyak pihak menilai tidak mungkin ada cukup suara dari Partai Republik yang akan bergabung dengan Demokrat, dalam menghukum mantan presiden pada akhir persidangan.
Meski demikian, sidang pemakzulan dipandang sebagai kesempatan bagi Trump untuk mencoba memperbaiki beberapa “kerusakan” pada warisan pemerintahannya, akibat penyerbuan pendukungnya ke Gedung Capitol.
Trump telah didakwa menghasut pemberontakan 6 Januari.
Bulan lalu dia menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali oleh DPR AS.
Tetapi tim Trump - yang diumumkan lebih dari seminggu yang lalu, tampak tidak siap.