News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Militer Myanmar Dilaporkan Mencoba Ambil Hati Warga Rohingya di Tengah Protes Anti-Kudeta

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga imigran gelap Rohingnya di Gampong Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (7/9/2020).

Belum jelas apakah warga Rohingya menganggap serius klaim tersebut.

Menurut beberapa laporan, pada 2017 militer melakukan sebuah gerakan dimana saat itu Suu Kyi dan pejabat sipil lainnya tidak memiliki kendali mengatur mereka.

Sebab militer Myanmar dapat mengendalikan pertahanan, urusan perbatasan, dan kementerian dalam negeri.

Para migran Myanmar memegang potret Aung San Suu Kyi saat mereka mengambil bagian dalam demonstrasi di luar kedutaan Myanmar di Bangkok, Thailand pada 1 Februari 2021, setelah militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam sebuah kudeta. (Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Namun laporan UNB menyatakan bahwa warga Rohingya di kamp Cox's Bazar Bangladesh tidak sedih atas berita jatuhnya Suu Kyi.

Laporan serupa juga muncul di media Bangladesh lainnya.

Kendati demikian belum jelas apakah tawaran militer ini akan menghasilkan pelonggaran pembatasan pergerakan Rohingya di kamp IDP di Sittwe dan repatriasi pengungsi dari Bangladesh.

Otoritas Bangladesh menyerahkan daftar 840.000 Rohingya ke Myanmar untuk verifikasi kewarganegaraan, tetapi hanya 5% dari mereka atau 42.000 yang telah diverifikasi oleh Myanmar.

Bahkan hampir tidak ada yang bisa kembali karena masalah keamanan.

Di sisi lain Bangladesh telah memindahkan 5.300 pengungsi dari kamp padat di Cox's Bazar ke Bhasan Char.

Lokasi itu merupakan pulau terpencil di Teluk Benggala, dimana fasilitas modern telah dibangun.

Pengungsi Rohingya mungkin tidak menyesali Suu Kyi digulingkan, namun beberapa unggahan di media sosial menunjukkan bahwa mereka juga menentang kudeta militer dengan foto tiga jari.

Baca juga: Kesampingkan Perbedaan, Kelompok Etnis Myanmar Bersatu Lawan Kudeta Myanmar

Baca juga: Kudeta Myanmar: AS Jatuhkan Sanksi pada Junta, Facebook Awasi Konten yang Diunggah Militer

Seorang pengunjuk rasa mengacungkan salam tiga jari saat polisi memblokir jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 6 Februari 2021. (YE AUNG THU / AFP)

Protes Terus Bergulir di Myanmar

Gerakan anti kudeta masih terus berlanjut di Myanmar.

Demonstran bentrok dengan polisi dan melanggar larangan pertemuan massal.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini