News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Beirut

Pengadilan Lebanon Copot Hakim yang Pimpin Investigasi Ledakan Beirut

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang.

Mata uang Lebanon telah kehilangan sekitar 80 persen nilainya terhadap dolar AS pada tahun lalu.

Hal ini membuat impor bahan bangunan, mulai dari kaca jendela hingga aluminium hingga baja - sangat mahal dan memperlambat pembangunan kembali.

"Semua bahan dihargai dalam dolar, dan kami berada dalam situasi ekonomi yang sangat sulit, dan bahan tersebut sangat mahal, namun tetap harus membuat orang kembali dengan selamat ke rumah mereka," kata Mohamad Ghotmeh, Kepala Kontrak CTI, sebuah perusahaan yang mengerjakan tujuh proyek di zona rusak ledakan.

Ghotmeh mengatakan, jika bukan sumbangan LSM, sejauh ini tidak akan ada yang dibangun kembali, tetapi dana itu pun tidak cukup.

"Sampai saat ini, pemerintah belum mendanai rumah pribadi atau badan swasta untuk dibangun kembali," kata Ghotmeh.

"Bantuan hanya terkait dengan keadaan darurat dasar, makanan dan tempat tinggal," tambahnya.

Ghotmeh mencemooh pengumuman Menteri Keuangan Lebanon awal pekan ini bahwa lebih dari $ 5,5 juta bantuan rekonstruksi akan segera dicairkan.

"Para menteri melakukan banyak siaran pers, tapi tidak ada yang nyata," kata Ghotmeh.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini