News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Para Saksi Gambarkan Kekerasan pada Massa Protes Kudeta Myanmar Layaknya Zona Perang

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjuk rasa memakai tanda dengan salam tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 22 Februari 2021.

"Ketika melakukan operasi di lapangan, Tatmadaw (militer Myanmar) beroperasi di atas dasar bumi yang hangus, membunuh warga sipil yang melarikan diri, menyiksa dan membunuh pria yang mereka tangkap dan pemerkosaan wanita dan gadis," katanya.

Dia lantas menambahkan bahwa militer secara rutin beralih ke penjarahan dan pembakaran.

Robertson mengatakan, Yangon di sisi lain, kemungkinan akan menjadi "tempat terakhir di mana junta membongkar".

"Yangon memiliki kedutaan besar, kantor PBB, jurnalis internasional, dan jantung komunitas bisnis yang berpusat di sana," katanya.

Tetapi aktivis mahasiswa itu mengatakan tindakan keras di Mandalay hanya menciptakan perlawanan yang lebih sengit, dengan protes yang berkembang pada hari Minggu.

"Kami semua lebih membenci tindakan mengerikan mereka dan lebih termotivasi untuk memenangkan revolusi ini," katanya.

"Saya tidak bisa menjalani hidup saya dalam belenggu dan ketakutan," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini