Israel Ubah Tepi Barat Jadi Gaza Baru, IDF Lempar Jenazah dari Atap, Diangkut Pakai Capit Buldozer
TRIBUNNEWS.COM - Agresi militer Tentara Pendudukan Israel (IDF) di Tepi Barat disebutkan bertujuan mengubah wilayah Palestina itu menjadi Jalur Gaza baru.
Dalam serangan dan penyerbuan terbaru, Tentara Israel menodai jenazah tiga warga Palestina yang tewas dalam baku tembak pada Kamis (19/9/2024) di Qabatiya, Jenin, di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Buldoser Militer Israel Tak Ampuh Atasi Jebakan Milisi di Tepi Barat, IDF Perpanjang Operasi Jenin
Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu kalau tentara IDF melemparkan jenazah tersebut dari atap sebuah rumah yang dikelilingi oleh militer sejak pagi.
Video penodaan jenazah itu kemudian beredar di platform media sosial.
Sebuah buldoser tentara kemudian mengangkat jenazah tersebut menggunakan alat penjepit logamnya, kata mereka.
Mereka mencatat bahwa sebelum penodaan, tentara melakukan pembongkaran di sekitar rumah yang dikepung.
Video yang diedarkan oleh para aktivis kemanusiaan menunjukkan tentara IDF melemparkan jenazah dari atap rumah.
Dalam satu video, pasukan militer Israel terlihat tiba di lokasi, menembaki salah satu jenazah, dan kemudian meledakkan alat peledak.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tentara IDF menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 10 orang selama serangan pada hari Kamis di Qabatiya.
Bulan Sabit Merah mengatakan timnya di Jenin menangani kasus luka-luka yang dialami warga Palestina akibat peluru tajam di bagian punggung di Qabatiya dan membawa korban ke fasilitas medis di kota itu.
Dalam pernyataan terpisah, dilaporkan bahwa mereka berhasil menyelamatkan seorang anak yang terluka oleh peluru di kakinya di salah satu jalan kota itu dan memberikan perawatan.
Hancurkan Kios-Kios
Para saksi juga melaporkan bahwa buldoser Israel menghancurkan kios-kios sayur Palestina di pasar Qabatiya.
Ini menandai serangan kedua di Qabatiya dalam dua hari; tentara memasuki wilayah itu pada hari Rabu, mengepung sebuah rumah, dan menangkap seorang warga Palestina sebelum mundur.