Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Setidaknya 710 warga Palestina telah tewas dan hampir 5.700 lainnya terluka oleh Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pendapat penting oleh Mahkamah Internasional pada bulan Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina sebagai "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Jadi Gaza Baru
Tepi Barat disebutkan menjadi target pendudukan Israel untuk mengubahnya menjadi “Gaza baru” setelah IDF melancarkan operasi militer selama bermingu-minggu di tanah Palestina itu.
Diplomat senior Uni Eropa, Josep Borrell, pada Selasa (10/9/2024) pekan lalu menyinggung meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Angka kekerasan di sana melambung semenjak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
“Israel membuka front baru dengan tujuan yang jelas, yakni mengubah Tepi Barat menjadi Gaza baru, dengan meningkatkan kekerasan, delegitimasi Otoritas Palestina, dan memicu provokasi agar bereaksi dengan keras,” kata Borrell saat rapat Liga Arab di Kairo, Mesir, dikutip dari Middle East Eye.
Menurut Borrell, Israel terus berkata kepada dunia bahwa satu-satunya cara mencapai perdamaian ialah dengan mencaplok Tepi Barat dan Gaza.
Dia menuding kaum radikal dalam pemerintahan Israel berupaya mengagalkan pendirian negara Palestina pada masa mendatang.
Mengenai negara Palestina itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa anggota kabinet menganggapnya sebagai ancaman bagi Israel. Beberapa menteri Israel sudah mendesak operasi militer di Tepi Barat ditingkatkan.
“Jika tidak ada tindakan, Tepi Barat akan menjadi Gaza baru,” ujar Borrell.
Menurut Borrel, para pemukim Israel kini menyiapkan pemukiman baru di Tepi Barat.
Dia mengatakan masyarakat internasional mengecam Israel, tetapi susah untuk bertindak.
Kelompok HAM Israel bernama Yesh Din mengklaim jumlah serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat mencatatkan rekor baru tahun 2023.
Baca juga: Palestina Ajukan Resolusi PBB, Desak Israel Akhiri Pendudukan di Gaza dan Tepi Barat dalam 6 Bulan