"Ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan," kata pernyataan Kementerian itu.
"Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja," kata pernyataan itu.
"Orang-orang yang bersangkutan dihukum dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan di kerajaan dan hukuman ini disambut baik oleh keluarga Jamal Khashogi," imbuhnya.
Baca juga: Kerajaan Arab Saudi Alokasikan Anggaran Besar-besaran untuk Industri Militer
Baca juga: 29 Anggota PBB Mengutuk Arab Saudi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi
2. 10 Pesawat Pengebom China Gelar Latihan Serangan Rudal
Setidaknya 10 pembom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini mengadakan latihan serangan maritim.
Latihan pembom PLA berlangsung saat militer negara-negara dari luar kawasan termasuk Amerika Serikat (AS) dan Prancis, melakukan kegiatan di Laut China Selatan.
Sebuah resimen pembom yang berafiliasi dengan Pasukan Penerbangan Angkatan Laut Komando Teater Selatan PLA mengirim lebih dari 10 pembom dari dua jenis pesawat itu.
Tujuannya yakni untuk melakukan latihan serangan maritim, China Central Television (CCTV) melaporkan, seperti dikutip Global Times.
Baca juga: Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah selama 5 Tahun Pernikahan
Li Haitao, komandan resimen pembom, mengatakan, latihan itu menampilkan serangan rudal terhadap target maritim dan skenario taktis lainnya.
Latihan juga bertujuan untuk menguji kemampuan koordinasi tempur.
Pengamat militer mengidentifikasi dua jenis pembom sebagai H-6J, bomber paling canggih Angkatan Laut PLA, yang mampu membawa enam rudal jelajah anti-kapal, dan H-6G yang bisa membawa empat rudal.
Kedua jenis pembom tersebut secara resmi Kementerian Pertahanan China perkenalkan pada Juli tahun lalu.
Kala itu, H-6J dan H-6G melakukan latihan intensif di Laut China Selatan.