TRIBUNNEWS.COM - Aung San Suu Kyi dari Myanmar terlihat untuk pertama kalinya sejak ditahan dalam kudeta militer.
Ia muncul di pengadilan melalui tautan video, BBC melaporkan.
Pemimpin yang digulingkan itu tampaknya dalam "kesehatan yang baik" dan meminta untuk bertemu dengan tim hukumnya, kata laporan.
Dua dakwaan baru diumumkan terhadap Suu Kyi, yang ditangkap setelah kudeta 1 Februari lalu.
Sementara itu, pengunjuk rasa turun ke jalan lagi meskipun Minggu (28/2/2021) kemarin menjadi hari paling mematikan dengan 18 orang tewas.
Kematian itu terjadi ketika militer dan polisi meningkatkan respons mereka terhadap demonstrasi di seluruh negara Asia Tenggara selama akhir pekan, dengan militer menembaki kerumunan.
Baca juga: 18 Orang Tewas Saat Unjuk Rasa di Myanmar, Para Pemimpin Dunia Kutuk Tindakan Keras Militer
Baca juga: Unjuk Rasa Myanmar Dinilai Seperti Medan Perang, PBB Sebut 18 Orang Tewas Ditembak Pasukan Keamanan
Tetapi pengunjuk rasa menentang tindakan keras pada hari Senin, menuntut pemerintah terpilih dipulihkan dan Suu Kyi dan pemimpin partainya lainnya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dibebaskan dari tahanan.
Militer mengatakan, mereka merebut kekuasaan karena dugaan adanya kecurangan dalam pemilihan umum November, yang membuat NLD menang telak.
Militer tidak memberikan bukti atas tuduhan itu, sebaliknya, mereka telah menggantikan Komisi Pemilihan dan menjanjikan pemungutan suara baru dalam satu tahun.
Di Mana Suu Kyi Selama Ini?
Aung San Suu Kyi (75) ditangkap ketika kudeta terjadi pada 1 Februari.
Ia tidak lagi terlihat di depan umum sampai sidang hari ini, ketika dia muncul melalui tautan video di pengadilan di ibu kota, Nay Pyi Taw.
Tidak jelas di mana dia ditahan selama sebulan terakhir.
Tetapi beberapa laporan menunjukkan Suu Kyi ditahan di rumahnya di Nay Pyi Taw sebelum dipindahkan ke lokasi yang dirahasiakan.