News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pejabat AS: Washington akan Amati Sikap Arab Saudi setelah Sanksi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kanan, telah dikaitkan dengan pembunuhan Khashoggi. Terbaru, Pejabat AS: Washington akan Amati Sikap Arab Saudi setelah Sanksi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengamati sikap Arab Saudi di massa depan, setelah Washington menjatuhkan sanksi pada beberapa orang yang terlibat atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Meski AS gagal memberikan sanksi terhadap Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Mengutip Reuters, hal ini diungkapkan oleh Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada konferensi pers, Senin (1/3/2021).

AS mengumumkan laporan yang mengatakan bahwa MBS menyetujui operasi untuk menangkap dan membunuh Khashoggi pada 2018 lalu.

Baca juga: 3 Nama Secara Misterius Dihapus dari Laporan Pembunuhan Khashoggi yang Sudah Dipublikasi Sebelumnya

Baca juga: AS Tak Hukum Pangeran Saudi atas Pembunuhan Kejam Jurnalis Khashoggi, Takut Korbankan Hal Ini

(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 26 Februari 2021 ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden berbicara dalam sebuah acara di Washington, DC, pada 25 Februari 2021; Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi menghadiri konferensi pers di ibu kota Bahrain, Manama, pada 15 Desember 2014; Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berpidato dalam konferensi pers jarak jauh di KTT G20 di Riyadh pada 22 November 2020. Terbaru, Pejabat AS: Washington akan Amati Sikap Arab Saudi setelah Sanksi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi(MOHAMMED AL-SHAIKH, SAUL LOEB, BANDAR AL-JALOUD / AFP / ISTANA KERAJAAN SAUDI)

Kegagalan Washington untuk menghukum MBS mendapat kritikan oleh kelompok hak asasi manusia.

Keputusan AS ini juga menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan janji pemerintahan Biden untuk menjadikan hak asasi manusia sebagai prioritas kebijakan luar negeri.

MBS penguasa de facto Arab Saudi berusia 35 tahun, telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Tahun lalu, delapan orang dipenjara di Arab Saudi, tetapi MBS mengatakan dia memikul tanggung jawab utama karena itu terjadi di bawah pengawasannya.

"Kami sangat fokus pada perilaku di masa depan dan itu adalah bagian dari mengapa kami menganggap ini bukan sebagai perpecahan, tetapi sebagai kalibrasi ulang hubungan AS-Saudi," kata Price.

"Kami mencoba membahas masalah sistemik yang mendasari pembunuhan brutal Jamal Khashoggi," kata Price.

"Amerika Serikat menyambut baik pembebasan dua aktivis hak asasi manusia baru-baru ini di Arab Saudi," kata Price.

Tetapi, AS meminta Riyadh untuk berbuat lebih banyak dengan mencabut larangan perjalanan pada mereka.

Baca juga: Putra Mahkota Saudi Disebut Aktor Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi, Parlemen AS Serukan Hukuman

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Arab Saudi vs AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi | Kata Pertama Archie

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kanan, telah dikaitkan dengan pembunuhan Khashoggi. Terbaru, Pejabat AS: Washington akan Amati Sikap Arab Saudi setelah Sanksi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi (Mohammed al-Shaikh dan Oscar del Pozo/AFP)

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (1/3/2021) mengatakan bahwa Amerika Serikat berhak memberikan sanksi kepada Mohammed bin Salman.

Khashoggi, seorang penduduk AS yang menulis kolom opini untuk Washington Post, yang mengkritik kebijakan MBS, dibunuh dan dimutilasi oleh tim operasi di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini