News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Aparat Keamanan Myanmar Tembak Mati 13 Demonstran Anti-Kudeta

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa membuat barikade di seberang jalan dengan longyi, pakaian tradisional yang banyak dikenakan di Myanmar, selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 3 Maret 2021.

Seorang juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan telepon untuk menaanggapi insiden berdarah ini.

“Korban terbanyak berada di pusat kota Monywa, di mana lima orang - empat pria dan satu wanita - tewas,” jelas Ko Thit Sar, editor Monywa Gazette.

"Kami telah mengkonfirmasi dengan anggota keluarga dan dokter, lima orang telah tewas," katanya kepada Reuters.

"Setidaknya 30 orang terluka, beberapa masih pingsan," ucapnya.

Di kota utama Yangon, para saksi mengatakan setidaknya tiga orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki demonstran dengan senjata otomatis di malam hari.

"Saya mendengar begitu banyak tembakan terus menerus. Saya merunduk di tanah, mereka banyak menembak dan saya melihat dua orang tewas di tempat," kata pengunjuk rasa, Kaung Pyae Sone Tun, 23 tahun, kepada Reuters.

Dia mengatakan beberapa orang terluka dan trauma terbawa suasana.

Baca juga: Polisi dan Tentara Tembaki Demonstran, 6 Orang Tewas dalam Aksi Protes di Myanmar

Dua orang tewas di kota terbesar kedua di negara itu, Mandalay, kata seorang saksi dan laporan media.

Dua orang tewas di kota pertambangan utara Hpakant, seorang penduduk di sana mengatakan, dan satu orang tewas di kota pusat Myingyan.

Setidaknya 35 orang tewas sejak kudeta terjadi 1 Februari lalu.

Tidankan brutal aparat keamanan Myanmar itu terjadi sehari setelah para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara mendesak junta militer untuk menahan diri.

“Pasukan keamanan membubarkan akso protes di Yangon dengan menahan sekitar 300 demonstran,” lapor kantor berita Myanmar Now.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan banyak pemuda berbaris, dengan tangan di kepala, menuju truk tentara saat polisi dan tentara berjaga-jaga. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut.

Demonstran juga turun ke jalanan di Negara Bagian Chin di barat, Negara Bagian Kachin di utara, Negara Bagian Shan, di timur laut, wilayah tengah Sagaing dan selatan, kata media dan penduduk.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini