News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SOSOK Kyal Sin 'Angel' Ditembak Mati Polisi saat Demo Myanmar, Teriakan Terakhir Sebelum Terbunuh

Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Kyal Sin atau Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), dan saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang karib disapa Angel, mendadak menjadi santer terdengar di media lantaran telah menjadi korban dalam demo kudeta Myanmar.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Angel meninggal dunia setelah tertembak di bagian kepala oleh polisi.

Dikutip dari Los Angeles Times, pada hari Rabu (3/3/2021), foto remaja berusia 19 tahun itu tersebar di media sosial.

Foto-foto Angel pada saat-saat terakhir dalam hidupnya terekam kamera.

Protes kudeta Myanmar tersebut terjadi tepatnya di Mandalay, Myanmar.

Saat mengikuti demo tersebut, gadis remaja bernama asli Ma Kyal Sin mengenakan T-shirt hitam bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".

Teriakan Terakhir

Sosok Kyal Sin atau yang karib disapa Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan). (Tangkap Layar Instagram @drewpavlou)

Saat aksi demo, Angel sempat berteriak: "Kami tidak akan lari!"

Segera setelah itu, dia terbunuh oleh peluru di kepala.

Baca juga: Amerika Serikat Blokir Akses untuk Kementerian Myanmar dan Bisnis Militer

Baca juga: Lagi, Satu Orang Tewas Saat Polisi Myanmar Tembaki Demonstran

Baca juga: AS Blokir Akses Kementerian Myanmar, Bisnis Militer dari Perdagangan

Sementara dikutip dari The Times, para saksi melihat Angel menendang dan membuka pipa air sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci wajahnya dari gas air.

Tanpa rasa takut, ia melemparkan tabung gas air mata kembali ke polisi.

Frontliners, duduklah. Kalian tidak boleh mati! ” Angel berteriak.

Beberapa saat kemudian, dia terbunuh oleh tembakan.

Tidak diketahui apakah dia sengaja menjadi sasaran.

Myat Thu (23), seorang demosntran yang bersama Angel saat protes, mengenang wanita muda pemberani tersebut.

“Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan menghantammu. Anda terlihat seperti berada di atas panggung'," kenang Myat Thu.

"Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," imbuhnya.

Hingga akhirnya, Myat Thu mengetahui Angel telah tewas tertembak.

Kyal Sin, juga dikenal dengan nama China-nya, Deng Jia Xi, telah muncul sebagai martir awal dan simbol perlawanan terhadap junta militer yang bermaksud menggunakan kekerasan.

Ia tumbuh untuk menekan gerakan protes, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin. (net/kolase/Twitter)

Sosok Kyal Sin pun juga diunggah di instagram oleh seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Australia, Drew Pavlou.

Drew Pavlou sendiri dikenal lantaran kritiknya terhadap Pemerintah China dan Partai Komunis China.

Sosok sang 'Angel' Kyal Sin

Dikutip dari BBC, Myat Thu mengenal Angel di kelas taekwondo.

Dia adalah seorang ahli seni bela diri serta penari di DA-Star Dance Club Mandalay.

“Dia adalah gadis yang bahagia, dia mencintai keluarganya dan ayahnya juga sangat mencintainya,” kata Myat Thu, yang sekarang bersembunyi.

Sosok Angel pun terkenal pemberani, lantaran dirinya tetap berada dalam aksi tersebut walaupun mengetahui sangat berbahaya.

Baca juga: YouTube Hapus Lima Saluran TV Myanmar yang Dikelola Junta Militer

Sadar akan bahaya yaang dihadapi, Angel sempat menulis rincian golongan darahnya di Facebook.

Ia meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal.

Seolah tidak terpengaruh oleh kematian Kyal Sin, para pengunjuk rasa tetap beraksi ke jalan-jalan Yangon dan Mandalay, dua kota terbesar di negara itu, serta kota-kota lain.

Bahkan, polisi melepaskan tembakan dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangon dan kota Monywa.

Penduduk mengatakan bahwa lima jet tempur melakukan lintasan rendah dalam formasi di atas Mandalay pada Kamis pagi, yang tampaknya menunjukkan kekuatan militer.

Lebih dari 1.700 orang, termasuk anggota parlemen dan pengunjuk rasa, telah ditahan sejak kudeta.

Penangkapan telah meningkat, yang mana 29 jurnalis ditahan dalam beberapa hari terakhir.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini